Penulis: nawawi sang kilat.
50detik.com– Beberapa saat yang lalu ,seorang sobat di Facebook ini menghubungi sy melalui tlp dari Makassar, beliau menyatakan ada sebuah tempat di Makasar, klu sy tdk salah di anjungan Losari (maaf klu salah).menurut sobat sy ini, ditempat itu tentang suku2 bangsa yg besar di Sulawesi Selatan antara lain BUGIS, MAKASSAR, TORAJA dan MANDAR.Sebagai wija To Luwu katanya dia sangat kecewa, se akan” terjadi diskriminasi, sy memaklumi perasaan sobat saya ini, lalu saya bilang sama beliau bahwa:
Sebagai wija to luwu, sy justru bangga dan berterimah kasih kpd Pemda Kota Makassar karena mereka tdk memasukan LUWU sebagai SUKU,dan jika saja dilakukan itu maka kita harus protes karena :
Luwu secara indikatif menampakan diri sebagai sebuah negara, walaupun pada kenyataannya luwu belumlah nampak sebagai sebuah negara yang ditopang beberapa suku akan tetapi pada kenyataannya tradisi2 oral sedemikian kuat pada kelompok2 masyarakat yg berkaitan dgn kepemimpinan traditional sepert Macoa di Wotu, Makole di Baebunta, Madika di Bua dan Ponrang serta lainnya. Tradisi2 kepemimpinan traditional ini dpt memberikan kita ide utk menganggapnya sebagai sebuah indikator keberadaan elit2 politik setingkat chiefdom, kepala2 suku, domain atau beberapa unit pemukiman yg tunduk di bawah seorang raja yg biasa bergelar Payung atau Datu di Wara.
Luwu sebagai kerajaan yg tertua di Sulawesi yg didalamnya di topang 12 suku, jadi secara analogi sama dengan Indonesia misalnya di topang ratusa/ribuan suku bangsa , jadi kita tdk akan menemukan SUKU INDONESIA, tatapi yg ada misalnya suku bugis,batak atau jawa di Indonesia, sama dgn suku, wotu,baebunta, rongkong, pamona di Luwu.
Luwu dari sedut pandang geo politik para ahli kadang dibingungkan oleh kamashuran Luwu sebagai sebuah kerajaan yg secara prisipil menampakan dirinya kesejajaran kronologis atau kemitraan horizontal dgn raksasa Majapahit.
Jika ada upaya atau akan menjadikan Luwu sebagai Suku seperti misalnya Suku Bugis, Suku Jawa, Suku Mandar dan lainnya sehingga menjadi Suku Luwu adalah suatu hal yang tidak tepat.
Luwu adalah sebuah Kerajaan yg usianya sudah sangat tua didalamnya ditopang beberapa suku antara lain, suku Toraja,suku Rongkong,suku Wotu,suku Pamona ,suku Tolaki suku Mengkoka, suku Topadoe, suku Bajo, suku Seko dan lainnya.
Dari banyaknya suku yang menopang berdirinya Luwu sehingga Luwu secara indikatif menampakan diri sebagai sebuah negara/bangsa seperti Indonesia sendiri, Philipina ,Thailand dan negara/bangsa lainnya. Walaupun pada kenyataannya Luwu bukanlah Negara karena Luwu adalah bahagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Luwu sebagai sebuah kerajaan yg ditopang oleh beberapa suku saat Datu Andi Djemma menyatakan diri bergabung dengan Republik Indonesia, berjuang dan mepertahankan kemerdekaan Indonesia Tanggal 17 Agustus 1945.
Hingga pada suatu ketika Presiden Soekarno mengundang secara khusus Datu Luwu Andi Djemma ke Istana Negara, dan pada saat pertemuan tersebut Soekarno menjanjikan Luwu menjadikan sebuah daerah Istimewa, walaupun pada kenyataannya belumlah terealisir, maka jika dikemudian hari Luwu meminta kepada pemerintah pusat menjadi sebuah Provinsi maka permintaan ini bukanlah permintaan yang berkelebihan.
(Penulis adalah Wakil Ketua ILUNI UI Ikatan Alumni Universitas Indonesia Provinsi Sulawesi tengah).