
Palu, 50detik.com — Di penghujung malam di salah satu Warung Kopi di tengah kota, ada informasi soal rencana Gubernur untuk laksanakan shalat Iedul Fitri di salah satu masjid dekat rumah beliau.
Pertanyaan mengemuka adalah mengapa tidak dilaksanakan di lapangan Vatulemo saja? Ini menjadi diskusi menarik. Tentu kita maklum Masjid Raya belum selesai pembangunannya. Sementara lapangan Vatulemo hampir seratus persen selesai dipercantik.
Mengapa harus di lapangan Vatulemo?
Warga kota Palu rasanya sudah hampir lupa kalau dahulunya hampir setiap tahun selenggarakan shalat Ied di lapangan Vatulemo.
Dahulu dikenal ada Panitia Perayaan Hari Besar Islam disingkat PHBI yang selalu gelar shalat Ied disana.
Menjadi sebuah tradisi keagamaan Islam di setiap 1 Syawal. Berbondong-bondong warga Tua-muda, Lelaki dan Perempuan bahkan anak anak dari segala penjuru kota memenuhi panggilan takbir laksanakan shalat di lapangan terbuka.
Syiar Islam menggema dalam lantunan Takbir Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Laa Ilaha Ilallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lilla ilhamd.
Lama sekali suasana itu tidak lagi dirasakan. Kini lapangan Vatulemo sudah dua kali di renovasi menelan biaya milyaran rupiah.
Keindahan lapangan jauh membanggakan tidak seperti dulu. Tidak ada alasan lagi untuk tidak menggunakan lapangan tersebut untuk kegiatan keagamaan.
Rindu kami sama dengan tanah lapangan Vatulemo yang kembali ingin merasakan sujudnya ummat Islam memuji kebesaran Allah SWT di hari kemenangan itu.
Bila selama beberapa tahun terakhir kami shalat Ied di masjid-masjid yang tersebar di kota, apakah tidak tahun ini salah satu fungsi Lapangan Vatulemo dikembalikan sebagai salah satu sarana peribadatan shalat Ied seperti dahulu kala.
Sebagai warga kota ingin juga kami merasakan kembali bagaimana nikmatnya sujud di lapangan terbuka sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Bagi pak Gubernur yang terpilih, sekedar info di kota Palu ini dahulu ada tradisi penggunaan lapangan Vatulemo sebagai sarana peribadatan shalat Ied.
Demikian juga bagi pak Walikota, berikan kami kesempatan untuk bisa shalat Ied 1 Syawal nanti di fasilitas lapangan terbuka yang indah nian itu.
Kedua tokoh pemimpin yang kini berkuasa rasanya bisa memfasilitasi dan bersikap adil untuk mewujudkan impian itu.
Apa yang tidak bisa bila penguasa negeri memerintahkan jajarannya melaksanaan sunnah rasul dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan Islam ? Sungguh indah dan membanggakan 1 Syawal 1446 H atau 31 Maret 2025 nanti kita semua warga kota Palu merasakan kembali shalat Iedul Fitri di lapangan Vatulemo.
Dipenghujung malam, aku mengetuk pintu hatimu duhai saudaraku Sang Penguasa. Rinduku mewakili beberapa warga kota yang sama menanti bersujud. Insha Allah, kami datang membasahi kening dengan air wudhu di tubuhmu tanah Vatulemo. Syiar syiar kemenangan.
Silae, malam 19 Ramadhan 1446 H
H. SOFYAN FARID LEMBAH
Pekerja Sosial