Muara Badak, 50detik.com — Gadis cilik itu namanya Aisyah Azzahra. Ia baru berusia 7 tahun.
Putri kecil itu diketahui cucu Imam Mombi, Balanipa, Polman, Sulbar, lahir di Muara Badak, Kalimantan Timur, tepatnya 30 Juli 2016.
Saat ini baru duduk di kelas 1 SD Muara Badak, namun sudah pasih melantungkan ayat- ayat suci Al-Qur’an, sehingga ia didaulat mengikuti lomba STQ tingkat Desa Baru.
Melalui pembina TPA Desa Badak Baru, Muara Badak, Drs Nurdin Abdullah menuturkan, pembinaan mengaji di Muara Badak terus dikembangkan melalui pengajian di TPA-TPA.
“Program pengajian lewat TPA-TPA terus dikembangkan, dengan harapan untuk melahirkan generasi qur’ani,” ungkap Nurdin melalui WhatsApp.
Alumni IAIN Alauddin Makassar itu mengungkapkan, gerakan baca Al-Qur’an yang terus digalakkan merupakan upaya untuk makin menyebarkan syiar Islam dikalangan anak-anak sejak usia dini agar tidak terjebak dalam pengaruh teknologi digital.
“Ini sebagai motivasi syi’ar, jangan sampai kita sibuk ngaji sendiri, khataman sendiri, sementara disekitar kita, tetangga kita, generasi kita masih banyak yang tidak bisa baca qur’an, dan perlu bimbingan, sebagaimana disebutkan, sebaik-baik diantara kamu ialah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya,” jelas Nurdin.
Menurut Nurdin, bahwa gadis cilik yang cantik itu adalah putri, Ustadz Hadrawi, S.Pd.I, yang juga merupakan seorang qari’ dari Mombi Sulbar.
Kecakapan sang ayah akhirnya menurun pada putrinya, dimana kakek Qariah cilik ini juga seorang Qari di Mombi seangkatan dengan qari’ internasional Drs H Hasan Basri asal Pambusuang Polman.