Sigi, 50detik.com– Sekretaris DPRD Provinsi Sulteng Siti Rahmi Amir Singi mengungkapkan, selain masalah stunting di Kabupaten Sigi, khususnya pada tiga desa yakni Desa Valatana, Baluase dan Rogo juga dipengaruhi faktor ekonomi dan kemiskinan.
Selain itu, katanya, ditemukan masih tingginya tingkat perkawinan anak di bawah umur, serta masih sangat rendahnya tingkat pendidikan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Menurutnya, terkait dengan penyediaan pemberian bantuan jangka pendek, seperti jenis atau merek susu, biskuit dan bahan makanan tambahan lainya, pihaknya memiliki kriteria khusus.
Karena itu, ia meminta kepada Dinas Kesehatan Sigi untuk memberikan informasi konkret, sehingga nantinya dalam pemberian bantuan berupa makanan tambahan asupan gizi dapat benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya.
Disisi lain, Manager PT Pelindo Endang Srinengsih mengungkapkan, sehubungan dengan bantuan dana penanggulangan kasus stunting, pihaknya menyarankan agar Pemda mengajukan proposal permohonan bantuan dana CSR, sehingga dapat ditindaklanjuti.
Seperti diketahui Sigi pada tahun 2023 sesuai data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) merupakan wilayah dengan angka stunting masih tinggi yakni 36,8 persen. Sementara prevalensi stunting Sulteng masih di angka 28,2 persen. (*/tim)