Palu, 50detik.com–Suasana di Lapangan Desa Marantale, Kec. Siniu, Kab. Parigi Moutong, Minggu malam (6/11/22) berbeda dari biasanya. Kurang lebih ratusan masyarakat berkumpul bersama Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, forum Genre Parimo dan mitra kerja lintas sektor untuk menyaksikan film pendek Bahaya Stunting.
Kegiatan nonbar (nonton bareng) dengan menyasar kelompok masyarakat yang beresiko stunting merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Aksi konvergensi percepatan penurunan stunting dengan Tag Line Siap Gencar dan Aman Stunting Tingkat Kabupaten Parigi Moutong. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Waturalele, Kec. sigi Kota, Kabupaten Sigi pada Bulan Agustus 2022.
Suasana semakin semarak, ketika Duta Genre Kabupaten Parimo, Roni Saputra sebagai Pembawa acara, mengumumkan bahwa akan ada doorprize yang diberikan untuk warga yang menjawab pertanyaan terkait film yang ditayangkan.
“Bapak, Ibu, Kakak, Adik-adik semua yang hadir disini harus nonton dan simak baik-baik filmnya yah. Nanti akan ada pertanyaan, dan yg bisa jawab akan diberi hadiah”, ujar Roni disambut tepuk tangan riuh para warga.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng yang dalam hal ini di wakili oleh Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Ruwayah, mengucapkan terima kasih atas atensi dan partisipasi masyarakat dalam mensukseskan kegiatan ini. “Terima kasih Bapak, Ibu, dan Adik-adik semua yang sudah hadir bersama-sama untuk nonton bareng malam ini. Meskipun hujan, tapi bapak ibu tetap antusias, saya perhatikan semuanya serius nonton filmnya. Wah sepertinya sudah siap-siap menjawab pertanyaan ya.”Ujar Ruwayah.
Perwakilan BKKBN dan Bappeda Sulteng, menyiapkan belasan doorprize untuk warga yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat terkait bedah film bahaya stunting. Meskipun cuaca tidak bersahabat, namun warga desa marantale tetap antusias memperhatikan tayangan film. Tidak satupun yang beranjak dari kursi sampai acara nonbar selesai.
Aksi konvergensi percepatan penurunan stunting ini diinisiasi Bappeda Sulteng sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan stunting. Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong terpilih menjadi wilayah desa yang menjadi percontohan (desa pilot project) aman dari stunting. Dua kabupaten ini memiliki angka prevalensi stunting tertinggi di Sulawesi Tengah yaitu berturut-turut kabupaten Sigi sebanyak 40,7%, Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 31,7%. Diharapkan melalui aksi ini bisa menurunkan prevalensi stunting dan angka nikah dini serta menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya 1000 Hari Pertama kehidupan. Sesuai tagline siap gencar dan aman stunting yaitu mempersiapkan generasi Sulteng 1.000 hari pertama kelahiran menuju generasi cerdas, produktif, sejahtera, mandiri.
Sumber: humas bkkbn sulteng