Laporan; Mu’awanah
Luwuk, 50detik.com– Intervensi Pemerintah Daerah dalam menurunkan prevalensi stunting terus digalakkan melalui program-program kegiatan yang terarah, terkoordinasi, dan berkesinambungan.
Melalui tema besar : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (P2KB-P3A) Kabupaten Banggai menggelar “Aksi Bergizi di Sekolah” yang melibatkan remaja putri dari 11 sekolah SMP dan SMA/sederajat yang tersebar di Kota Luwuk.
Kegiatan yang digelar di Alun-alun Bumi Mutiara Luwuk, Selasa (20/9/2022) pagi, dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang gizi seimbang serta pentingnya mengonsumsi tablet penambah darah (TTD) bagi remaja putri.
Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili mengatakan, pemahaman tentang informasi kesehatan sangat penting bagi remaja, khususnya remaja putri yang memasuki fase penting pertumbuhannya.
“Masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat. Dan gizi remaja adalah cerminan gizi pada usia dini. Banyak remaja, dalam tahap perkembangannya, kurang memiliki pemahaman terkait informasi gizi dan kesehatan,” ujar Wabup Furqanuddin.
Untuk itu Wabup berharap, melalui kegiatan tersebut, para remaja putri dapat termotivasi untuk rutin mengonsumsi TTD per butir setiap pekan, di samping mengonsumsi gizi seimbang, menjaga kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Sekretaris Dinas Kesehatan Banggai Nurmasita Datu Adam mengatakan, Aksi Bergizi di Sekolah merupakan salah satu langkah untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Banggai.
“Hari ini kita buat komitmen dengan para siswi, supaya mereka rutin konsumsi TTD yang dibagikan oleh puskesmas di sekolah-sekolah, dan akan kita pantau,” ujar Nurmasita. Selain mencegah anemia, secara umum, upaya tersebut adalah bagian dari langkah dini pencegahan stunting.
Sementera itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KB-P3A) Kabupaten Banggai dr. Anang S. Otoluwa menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Sebagai Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Banggai, dirinya menilai, langkah-langkah penanganan stunting membutuhkan upaya yang melibatkan semua pihak, terkoordinasi dan terpadu.
“Seluruh proses (penurunan prevalensi stunting) ini, mulai dari remaja, calon pengantin, sampai ibu hamil, semua harus terjamin gizinya,” tegas dokter Anang.
Aksi Bergizi di Sekolah yang juga melibatkan Dinas Pemuda dan Olahraga dan Dinas Pendidikan Banggai ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama antara jajaran Pemkab Banggai dan para siswi.