POSO. 50detik.com – Baramuli Ridwan, S.Sos. Seorang politisi dan pernah duduk sebagai anggota DPRD di Kabupaten Morowali dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) beberapa Tahun lalu. Memberi penilaian bahwa Partai Demokrat (PD) di kabupaten Poso sampai saat ini. Masih memiliki tingkat elektabilitas masih baik di kalangan masyarakat pemilih.
“ Dua tolok ukur bisa kita gunakan untuk melihat kekuatan partai Demokrat di Kabupaten Poso. Yang Pertama, Pileg 2019 dimana partai ini masih bertahta pada urutan kedua dengan perolehan 5 kursi di parlemen. Dan hanya selisih 2 kursi dengan partai Golkar yang mendapat 7 kursi.
Perolehan itu adalah dampak langsung dari citra telah di bangun sesepuh partai, Almarhum Piet Inkiriwang baik sebagai ketua Partai maupun dalam jabatan bupati selama sepuluh tahun memimpin Poso. Kedua adalah hasil kerja keras para kader,” Jelas Baramuli Ridwan beralasan. Rabu, (26/5) 2021.
Prestasi lain kata Baramuli, adalah hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 lalu. Partai besutan Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Dan pada tingkat daerah di pimpin dua kader terbaiknya yakni Drs. H. Anwar Hafid, M,Si ketua DPD Provinsi Sulawesi Tengah, dan juga anggota DPR – RI. Sedang kabupaten di mandatkan kepada ibu Ellen Ester Pelealu, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, sekaligus ketua DPC Partai Demokrat di Kabupaten Poso.
Pada Pilkada lalu, Partai ini hanya memiliki 8 kursi partai koalisi terdiri Demokrat (5 kursi), Hanura (1 kursi), PAN (1 kursi), Perindo (1 kursi). Kekuatan itu yang kemudian mengantar dr. Verna GM Inkiriwang dan M. Yasin Mangun maju Pilkada Bupati, bertarung melawan kekuatan incunbent Kol. Marinir (Purn) Darmin A Sigilipu bersama 17 kursi partai pengusung di belakangnya. Dalam perkembangan, pasca Partai PDIP tidak mampu meloloskan Ari Machmud ikut berkompetisi, akhirnya Partai banteng moncong putih ini mengambil sikap untuk bergabung mencukupi 17 kursi telah di boyong Darmin A Sigilipu bersama Drs. Amjad Lawasa. MM sebelumnya.
“Pada pilkada bupati yang baru kita lewati beberapa bulan lalu, siapa yang menyangka kalau pasangan Verna GM Inkiriwang – M. Yasin Mangun ternyata mampu menumbangkan incunbent dengan dukungan partai gede seperti itu. Ini memberi sinyal bahwa sesunggunya partai Demokrat dan nama besar keluarga Inkiriwang di tanah poso belum bisa di anggap remeh walaupun mereka telah di tinggalkan seniornya Pak Piet Inkiriwang.
“ Kekuatan itu semakin sempurna dengan hadirnya Yasin Mangun mendampingi ibu Verna. Dan jangan lupa kalau partai koalisi yang medukung kompetisi pemenangan itu adalah bukan orang – orang yang baru belajar di politik. Sebut saja Sony Kapito, (Perindo), Muhaimin Iskandar (PAN) dan Abram Badilo (Hanura). Mereka semua adalah petarung dan telah teruji kemampuanya. Dukungan tersebut semakin kuat dengan hadirnya para Tim relawan ,” Tanggap Baramuli berpendapat.
Menurut Pria masih bekeinginan mempertaruhkan nasib liwat pemilihan legislatif 2024 ini, bahwa partai sedang di pimpin Agus Harimurti Yudoyono (AHY) di tingkat pusat itu. Dalam perhitungan ekletabilitas untuk daerah Sulawesi tengah, Partai Demokrat masih memiliki peluang besar menguasai panggung politik di sulawesi tengah pada beberapa tahun kedepan, termasuk Pileg, Pilkada, Pilpres serentak tahun 2024.
“Hasil survey di turunkan Perkumpulan Kader Bangsa bekerjasama dengan Akar Rumput Strategic Consulting (PKB – ARSC) merilis hasil polling mereka pada akhir April awal Mei 2021. Bahwa Partai Demokrat masih masuk tiga besar dengan proyeksi elektabilitas 14,8%. Bersaing ketat dengan perolehan partai Gerindra (15,3%). Kemudian terpaut ke atas, Partai PDIP (19,6%).
Andaikan AHY maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Lagi – lagi ketua umum PD itu masuk nominasi ketiga, dengan elektabilitas tidak terpaut jauh dari sejumlah nama yang juga ketua umum partai,” Kata Baramuli.
Walaupun demikian Baramuli mengingatkan bahwa kepopuleran tersebut jangan sampai berbalik menjebak jajaran pengurus dan kader partai sehingga menjadi lengah dalam melakukan konsolidasi dan penguatan lapangan. Dia ( Baramuli) mengatakan bahwa kemenangan telah di dapat dr. Verna Dan Yasin mangun pada pemilihan bupati poso baru – baru ini, hanya kemenangan antar waktu menuju event lebih besar tahun 2024.
“ Kemenangan baru – baru ini jangan sampai membuat jajaran pengurus dan kader menjadi eforia berlebihan. Apalagi dengan masa jabatan bupati tidak cukup 5 Tahun. Apabila jajaran pengurus termasuk kader tidak mempergunakan waktu secara baik, maka hal demikian bisa menjadi bumerang pada perolehan suara Pileg, Pilkada, dan Pilpres mendatang.***
Penulis : Ferdinand Puahadi