- Laporan : Mulyadi T Bua
Bangkep50setik.com– Pemerintah Kabupaten Banggai terkesan lamban, mengajukan usulan dokumen realokasi anggaran penanangan Coronavirus Disease 2019.
Karena anggaran tanggap darurat Pemda Bangkep sebesar Rp. 1 miliar di anggap tidak mencukupi biaya operasional petugas di lapangan.
Wakil Ketua I DPRD Bangkep, Risal Arwie yang di mantai tanggapannya menjelaskan, secara lisan unsur pimpinan telah menyampaikan kepada eksekutif dalam hal ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Terkait usulan dokumen pembiayaan pencegahan virus pandemik yang penyebarannya kian masif.
Namun sayang penyampaian lisan itu hingga kini belum ada realisasinya. Padahal Badan Anggaran DPRD Bangkep telah siap untuk membahasnya. Penyampaian lisan itu sudah disampaikan sejak pekan lalu.
“Kami belum mengetahui alasan kenapa eksekutif belum juga mengajukan dokumen itu,” ujarnya Senin (6/4/2020) di kantornya.
Risal juga menyayangkan, sistem administrasi surat menyurat di sekretariat lembaganya. Mestinya ketika ada penyampaian lisan sekretariat seharusnya menyusul penyampaian secara tertulis. Namun hal itu tidak dilakukan.
‘Saya juga tidak faham, seperti apa kerja lembaga ini, yang tidak cepat tanggap dengan situasi seperti ini,” ujar Risal agak sedikit gusar.
Ketua DPD II Golkar Bangkep ini, menambahkan, pasca tiga hari melakukan monitoring di beberpa wilayah Bangkep. Sudah terhimpun data lapangan untuk kemudian akan dibahas dalam rapat hasil monitoring Komisi II yang diremcanakan hari ini.
Hasil rapat itu yang selanjutnya akan menjadi bahan rapat pembahasan pembiayaan nanti.
Ada beberapa item penanganan yang segera di biayai. Salah satu contoh adalah Alat Pelindung Diri (APD) bagi Satgas Gugus Tugas Penangan Covid 19. Termasuk biaya operasionalnya.
“Sebenarnya DPRD menjadi bagian partisipasi kemanusian. Untuk mengentaskan persoalan penyebaran virus Corona. Sebagai tanggungjawab moral kepada rakyat. ***