Laporan: Darmawan
Pasangkayu, 50detik.com- Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa lakukan peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren (Ponpes) Tilawatul Qur’an Abu Huraerah di Dusun Peburo, Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Jum’at, 13 September 2019.
Pada peletakan batu pertama itu, turut hadiri Wakil Bupati Pasangkayu Muh Saal, Dandim 1427/Pasangkayu Letkol Inf Kadir Tangdiesak, Wakil Ketua DPRD Yaumil Ambo Djiwa, Kapolsek AKP SuJarwo, Kabag Ops Polres AKP Iswan, Kepala Kantor Kemenag Matra Mustafa, Camat Pasangkayu Hasby dan Ketua Yayasan Ponpes Tilawatil Qur’an Abu Huraerah Ustad Mukmin Albukhoir.
Dalam sambutan Agus Ambo Djiwa, menyampaikan peletakan batu pertama pembangunan Ponpes Tilawatil Quran ini direncanakan akan dibangun di Dusun Peburo, Desa Ako ini untuk mempersiapkan anak-anak generasi kita untuk menjadi generasi penerus, generasi cinta Alquran, generasi yang nantinya dipersiapkan untuk Qori dan Qoriah sehingga tidak perlu lagi mencari dariluar karena sudah mempersiapkan di daerah ini.
Olehnya itu, Bupat dua priode ini mengajak kepada seluru yang hadir untuk memberi dukungan pembangunan Ponpes ini dengan harapan nantinya bisa menciptakan generasi yang berkualitas bagi bangsa dan Negara yang harus disyukuri dengan adanya orang yang menghibahkan tanah ini, karena orang menghibahkan tanah itu amal jariyahnya tidak pernah putus.
“Kita punya tanah boleh banyak, puluhan hektar, ratusan hektar, tapi kalau tidak untuk ke jalan Tuhan ke jalan Allah, maka rugi kita hidup. Kita ini menunggu waktu kapan dipanggil Tuhan, kita tidak pernah tahu bisa saja sebentar besok, lusa, mobil mewah begitu tidak mengantar kita ke kubur tinggal di garasi, yang mengantar kita amal jariyah,” Papar Agus.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamuju Utara Mustafa Tangngali menyebutkan, pembangunan Ponpes merupakan jawaban dari kesulitan selama ini untuk mencari Qori dan Qoriah di Kabupaten Pasangkayu. Ini juga disebutnya,bagian dari Iman dan takwa (Imtaq) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) untuk menjawab tantangan di setiap MTQ dan STQ.
Menurut Mustafa, Imtaq dan Iptek memiliki nilai peting dalam kehidupan karena banyak memberi mamfaat bagi kehidupan semua orang. Sehingga keduanya ini harus diseimbangkan dalam menghadapi tantangan kemajuan Iptek di daerah ini yang semakin maju.
Maka dari itu, Mustapa juga menyampaikan apresiasi atas pembangunan Ponpes ini, karena bisa menjadi wadah bagi Santri dan Santriwati mengembangkan bakat dan minatnya dan juga menjadi tempat bagi Pemerintah Daerah untuk mencari Para Qori dan Qoriah guna berlaga di event seperti STQ dan MTQ yang digelar setiap Tahunnya.