MAMUJU, 50detik.com – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Dr.H.Mulyadi Bintaha, turut merasakan duka mendalam atas musibah genpa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Majene-Mamuju.
Peristiwa itu mengakibatkan puluhan jiwa melayang serta merusak bsngunan pemerintah daerah dan ribuan rumah warga rusak berat.
Terkait musibah yang mengguncang wilayah Ulumanda dan Malunda kata Mulyadi, maka ia telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, agar melakukan penanganan serius, khususnya daerah terisolir yang terdampak bencana alam gempa bumi.
“Masih banyak warga Ulumanda dan Malunda yang terisolir sehingga menyulitkan proses distribusi bantuan. Pemerintah harus fokus agar daerah terpencil ini ditangani secara serius,” katanya.
Mulyadi yang juga kader Golkar dari daerah pemilihan Kabupaten Majene, menitip pesan agar warga Malunda dan Ulumanda bisa bersabar dan kembali bangkit dari keterpurukan ini.
Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 SR mengguncang Kabupaten Majene dan sekitarnya pada Jumat (15/01/2021). Sesuai intruksi presiden Jokowi yang telah memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat melakukan penanganan tanggap darurat di provinsi Sulbar, dengan melibatkan balai-balai teknis di lingkungan Kementerian PUPR di provinsi.
Mulyadi yang juga ketua PGRI Sulbar mengatakan, penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama dan harus dilakukan melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan swasta. “Kita minta kontraktor yang tengah membangun infrastruktur di sekitar Sulbar untuk membantu penanganan tanggap darurat. Dua kabupaten di Sulbar perlu perhatian khusus guna membantu proses pembersihan puing-puing bangunan dan penangan pascamusibah,” ungkapnya.
Sebelumnya, bentuk upaya penanganan darurat bencana gempa di Sulbar, Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat untuk memulai pembersihan puing-puing bangunan di Kabupaten Mamuju dan Majene yang kondisinya paling parah. Alat berat yang telah dikerahkan berupa 9 excavator, 1 unit backhoe loader, 1 unit dozer, 1 unit tronton, 5 unit dump truck, dan 1 unit mobil crane. Selain itu, Kementerian PUPR juga mengerahkan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi pengungsi dan masyarakat terdampak, mencakup 6 unit mobil tangki Air, 30 unit tangki air, 1 unit mobil toilet, dan 10 unit tenda darurat. Langkah lanjutan adalah audit kerusakan bangunan dan infrastruktur, terutama kantor pemerintahan dan fasilitas publik seperti rumah sakit, pasar dan infrastruktur pendukung perkotaan dan irigasi. Hasil audit akan menjadi data untuk program penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Sulbar.***
Laporan : Aco Ahmad