Laporan: Masruhim Parukkai
Pasangkayu, 50detik.com- Ketua MUI Pasangkayu, DR H Maslim Halimin, MA berharap aturan proses sebagai dampak pandemi bisa diperlonggar sama dengan saat MotoGP Mandalika.
“Menjelang MotoGP Mandalika, covid sudah bisa diajak berdamai, aturan prokes sudah dilonggarkan,
semoga menjelang bulan Ramadhan, covid bukan hanya berdamai, tapi sudah bersahabat, sehingga ummat Islam bisa beribadah dengan tenang, tanpa takut larangan berkerumun, ” ungkap Ketua NU Pasangkayu, di Kampus STIT DDI Pasangkayu, Selasa (15/3/2022).
Selain soal prokes yang diminta diperlonggar jelang bulan puasa, juga berharap agar toa di masjid tidak dianggap mengganggu telinga.
“Semoga toleransi bisa terpelihara dengan baik, agar suara toa di bulan Ramadhan tidak dianggap mengganggu telinga, meskipun suara toa semakin sering terdengar, ” terang Maslim.
Ketua STIT DDI Pasangkayu itu juga menyoroti persoalan sosial yang mendera rakyat di negeri ini seperti halnya kelangkaan minyak goreng.
Sebab menurut Maslim ada keanehan di negeri ini, sebagai penghasil kelapa, malah sulit dapatkan minyak goreng.
“Aneh aja, Indonesia sebagai negara penghasil kelapa, tapi malah minyak goreng tidak ada,” terangnya.
Maslim tak hanya menyoal tentang kelangkaan minyak goreng, tetapi juga menyoroti soal kebutuhan lain, seperti garam dimana Indonesia pernah impor bahan dapur tersebut.
“60 persen wilayah Indonesia adalah lautan, tapi garam pernah di impor, ” jelasnya.