JAKARTA — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali mengidentifikasi tiga penumpang pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Alhasil, total 82 jenazah telah diidentifikasi hingga Senin (12/11) sore.
“Hasil sidang rekonsiliasi pukul 14.00 WIB di RS Polri, ada tiga penumpang yang dinyatakan teridentifikasi,” ujar Wakil Kepala RS Polri Komisaris Besar Hariyanto di RS Polri, Senin (12/11).
Ketiga penumpang itu adalah Shandy Johan Ramadhan, Deryl Fida Febrianto, dan Firmansya Akbar. Ketiga penumpang itu diidentifikasi melalui DNA.
Lebih lanjut, Hariyanto merinci, ke-82 penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 yang telah teridentifikasi terdiri dari 62 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.
Ia mengatakan setelah teridentifikasi, keluarga penumpang dapat langsung mengambil jenazah di RS Polri. Tim DVI akan langsung menghubungi keluarga untuk membawa jenazah pulang.
“Dari sana kami lakukan pendampingan sampai pelayanan penyerahan jenazah,” tuturnya.
Ia mengatakan saat ini tim DVI masih mengalami kendala perihal profil DNA korban yang masih belum lengkap. Kendati begitu, pihaknya masih terus mengidentifikasi korban kecelakaan burung besi itu.
“Ini Inafis masih kembangkan sampel post mortem yang Insya Allah ke depan diumumkan termasuk DNA running juga sedang diulang kemarin dapat profil kurang sempurna diulang kembali (pemeriksaannya),” tuturnya.
Lebih lanjut, berikut detail data tiga korban kecelakaan Lion Air PK-LQP:
1. Jenazah No PM 0036H dari kantong jenazah nomor DVI00/Lion. TJ Priok/0036, teridentifikasi sebagai Ante Mortem (AM) nomor 149 penumpang atas nama Shandy Johan Ramadhan laki-laki usia 27 tahun
2. Jenazah No PM 0034P dari kantong jenazah DVI 00/Lion. TJ Priok/0034, teridentifikasi sebagai AM nomor 134, penumpang atas nama Deryl Fida Febrianto laki-laki usia 22 tahun.
3. Jenazah No PM 0037C dari kantong jenazah DVI/00/Lion. Tj Priok/0037, teridentifikasi sebagai AM nomor 090, penumpang atas nama Firmansyah Akbar laki-laki berusia 43 tahun. (SAH/ain)
Sumber: CNN Indonesia