JAKARTA — Sebanyak 149 orang termasuk warga sipil tewas dalam bentrokan antara loyalis pemerintah dan pemberontak Houthi di kota Hudaidah, Yaman, dalam 24 jam belakangan.
Petugas medis di rumah sakit di seluruh kota melaporkan bahwa 110 pemberontak dan 32 orang loyalis tewas dalam kurun waktu 24 jam.
Seorang pejabat militer mengatakan kepada AFP, Senin (12/11), bahwa tujuh warga sipil tewas di pelabuhan Laut Merah, wilayah yang dikuasai oleh pemberontak Houthi sejak 2014.
Sumber di rumah sakit militer Al-Alfi yang disita oleh pemberontak mengatakan bahwa selama semalaman, pihak mereka menerima bagian-bagian tubuh para korban bentrokan.
Berbagai sumber militer mengonfirmasi bahwa koalisi pimpinan Arab Saudi yang membantu pasukan pemerintah Yaman memang melakukan serangan udara ke sejumlah target pemberontak.
Sejumlah sumber koalisi pemerintah Yaman mengatakan bahwa para pemberontak Houthi kini mulai melakukan serangan balik untuk merebut kembali kota pelabuhan Hudaidah. Hampir 600 orang tewas sejak bentrokan di Hudaidah pecah pada Kamis (1/11) lalu.
Pelabuhan Hudaidah merupakan jalur vital untuk pengiriman bantuan ke Yaman yang sudah dilanda perang sejak beberapa tahun belakangan, menyebabkan 14 juta warga kelaparan.
Pelabuhan tersebut telah ditutup oleh koalisi yang dipimpin Arab Saudi selama satu tahun. Saudi menuding Iran mengirimkan persenjataan untuk Houthi melalui pelabuhan ini.
Koalisi Saudi sendiri mulai turun tangan untuk membantu pemerintah Yaman melawan Houthi sejak 2015 lalu.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, perang ini memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia pada saat ini. (cin/has)
Sumber: CNN Indonesia