Jakarta, 50detik.com— Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi rencananya akan menggelar Konferensi Moderasi Beragama pada awal September 2022. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari, di Bali dengan mengangkat tema tentang Khaira Ummah. Ini merupakan istilah dalam Al-Qur’an yang menyebut bahwa umat Islam adalah umat terbaik.
Perwakilan organisasi masyarakat Islam se-Asia Tenggara direncanakan hadir dalam konferensi yang diselenggarakan sebagai bagian Presidensi G-20 ini. Berbagai rencana ini terungkap dalam pertemuan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi dengan Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi Ahmed bin Essa Al Hazmi, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Pertemuan keduanya merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Urusan Islam Arab Saudi, beberapa bulan lalu. “Konferensi ini sudah digagas sejak lama. Tapi karena pandemi, konferesi ini belum bisa dilaksanakan,” terang Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi usai pertemuan, Kamis (2/6/2022).
Zainut mengungkapkan kegembiraan Indonesia untuk bisa menjadi tuan rumah konferensi ini. Ia menyampaikan, terselenggaranya konferensi menjadi langkah strategis pemerintah Indonesia yang saat ini tengah menggencarkan penguatan Moderasi Beragama.
“Kami sangat berterima kasih dan menyambut gembira rencana penyelenggaraan Konferensi Islam Tingkat Asean di Indonesia ini,” ungkap Zainut.
Selain itu, terpilihnya Bali sebagai tempat konferensi merupakan bentuk kepercayaan kepada Indonesia. “Ini sekaligus menjadi bagian dari upaya kami untuk turut mensyiarkan dakwah islam moderat, yang itu juga menjadi tema sentral Pemerintah Arab Saudi,” imbuh Zainut.
Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi Ahmed bin Essa Al Hazmi mengungkapkan, seperti pemerintah Indonesia, saat ini Moderasi Beragama juga menjadi perhatian besar pemerintah kerajaan Arab Saudi. Karenanya, perhelatan yang akan digelar ini semakin mengukuhkan kerjasama dua negara untuk memperkuat Moderasi Beragama di ranah global.
“Hubungan saudara dua negara yang sudah terjalin sejak lama ini harus terus dijaga dengan cara mempraktikkan kebaikan,” tutur Ahmed bin Essa.
“Salah satunya dengan terus mengkampanyekan toleransi, bagaimana menghadapi radikalisme dan terorisme, dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Qur’an (LPMQ) Kemenag Muchlis Hanafi, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Fuad Nasar, dan delegasi Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi.
Sumber: Humas Kemenag