Palu, 50detik.com- Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan Palu Prodi DIII menghadirkan seorang pakar herbalis terkait terapi alternatif komplementer herbal akhir pekan ini di gedung keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu, ( 21/05).
APT Walid Adriansyah, FarmC.Herbs, CMT, CAC, dalam paparan nya di hadapan 200 mahasiswa dan beberapa dosen kebidanan mengatakan mengenai kesehatan reproduksi dan cara hidup sehat tanpa hipertensi.
” Hipertensi dapat menurunkan peluang kehamilan dengan mengganggu ovulasi, kualitas telur, dan kesehatan sperma. “katanya.
Walid melanjutkan tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di rahim, sehingga aliran darah ke organ reproduksi terhambat. Hal ini dapat membuat implantasi embrio menjadi lebih sulit dan meningkatkan risiko keguguran.
” Hipertensi selama kehamilan yang dikenal sebagai preeklamsia, merupakan komplikasi serius yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi, dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki ” tuturnya.
Dalam akhir kuliahnya, Walid juga mengenalkan bahan herbal alami dan manfaatnya serta memberikan tips cara membuat jamu segar yang enak, yakni dengan memilih bahan baku herbal yang berkualitas.
” Pilih bahan yang segar, warna cerah tidak kusam dan layu, bebas hama, jika kering mudah dipatahkan, memiliki aroma khas untuk bahan tertentu dan gunakan alat yang sesuai dengan standar serta tidak menambahkan bahan kimia obat” terangnya.
Kuliah pakar ini dibuka oleh Wakil Direktur I, ibu Dr. Nurmiaty, S.Si.T, MPH, dalam sambutannya dia mengharapkan kepada mahasiswa untuk memiliki pengetahuan yang baik dalam terapi alternatif komplementer herbal. Menambah wawasan mahasiswa untuk bisa menguasai materi sesuai dengan kondisi di lahan praktek dan sekaligus dapat memberikan pelayanan yang terbaik nantinya.
“Materi yang disampaikan oleh pakar ini hendaknya dapat diikuti dengan baik. Karena dalam waktu dekat kalian akan melaksanakan praktik dan ini menjadi bekal berharga dalam praktik komplementer herbal mengenai kesehatan reproduksi perempuan dan pencegahan hipertensi di komunitas” katanya.
Para peserta kuliah terlihat sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh pakar tersebut. Mereka mengajukan banyak pertanyaan tentang kesehatan reproduksi dan terapi alternatif komplementer herbal. Pakar tersebut dengan sabar menjawab semua pertanyaan mereka dan memberikan informasi yang bermanfaat.(eth)
Editor: Andi Amal
Penulis: Etha