Seorang Warga Palestina Meninggal Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat

Jakarta, 50detik.com — Seorang warga Palestina dilaporkan meninggal ditembak prajurit Israel dalam bentrokan di Tepi Barat pada Selasa (4/11) pagi waktu setempat.

Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan warga Palestina yang meninggal itu bernama Mohammad Habali berusia 22 tahun.

Habali dilaporkan tewas tertembak ketika pasukan Israel melakukan razia di Kota Tulkarm, utara Tepi Barat, pada Selasa dini hari

Dalam demonstrasi itu, warga Palestina menuntut kembali ke tanah mereka yang sampai saat ini masih diduduki Israel. Sejumlah warga sipil meninggal akibat ditembak prajurit Israel.
Seorang sumber tenaga medis memaparkan Habali tewas karena luka tembak di kepala.

Dikutip AFP, pasukan Israel memang cukup sering melakukan razia di Tepi Barat. Israel mengklaim razia tersebut perlu dilakukan untuk memburu pelaku kriminal dan kekerasan lainnya.

Sementara itu, otoritas Palestina, yang memiliki kendali terbatas di Tepi Barat, menganggap operasi militer semacam itu melanggar kesepakatan yang selama ini telah disetujui Israel.

Insiden ini menambah panjang daftar warga Palestina yang tewas di tangan tentara Israel.

Sedikitnya 230 warga Palestina tewas di tangan militer Israel sejak demonstrasi besar-besaran rutin pada 30 Maret lalu. Sementara itu, seorang personel militer Israel tewas dalam periode yang sama.

Situasi juga semakin mencekam setelah Israel dan Hamas kembali saling melontarkan serangan roketnya beberapa pekan lalu di Gaza.

Bentrokan keduanya bermula ketika pasukan khusus Israel melakukan operasi intelijen yang gagal ke Gaza hingga berakhir dengan gencatan senjata. Serangan itu disebut menewaskan dua komandan Brigade Izzudin Al Qassam, sayap militer Hamas.

Sejak itu, salah satu faksi perjuangan di Palestina itu bersumpah melakukan serangan balasan kepada Israel. Meski gencatan senjata telah ditetapkan, situasi di Gaza Ketegangan di Gaza dikhawatirkan bisa memicu perang baru antara Israel dan Hamas. Kedua belah pihak sudah terlibat tiga kali peperangan sejak 2008. (rds/ayp)

Pos terkait