Pasangkayu 50detik.com- Vidio Converse (Vicon) apel gelar kesiapsiagaan dalam rangka melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024, yang dipimpin langsung Brigjen Tentara Nasional Indonesia (TNI) Deni Rejeki S.,M.Si (Danrem 142/Tatag). Yang berlangsung di Lapangan Apel Makodim 1427 Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Selasa 9 Januari 2024.
Vidio Converse (Vicon) Apel Gelar Kesiapsiagaan dilaksankan secara serentak di jajaran Korem 142/Tatag yang diambil langsung oleh Brigjen TNI Deni Rejeki, S.E,.M.Si (Danrem 142/Tatag).
Hadir pada kegiatan, Letkol Czi Dony Siswanto (Komandan Kodim 1427/Pky), Kapten Inf Ismail (Pasi Ter Dim 1427/Pky), Lettu Inf Munajab (Danramil 1427-03/Baras), Letda Inf Jaya Faisal (Pasi Ops Kodim 1427/Pky), Letda Inf Bahar Talatta (Danramil 1427-02/Bambalamutu), Letda Inf Baso Etong (Dan Unit Intel Dim 1427/Pky), 78 Orang Personil kodim 1427/Pasangkayu.
Pada kesempatan itu, Brigjen TNI Deni Rejeki, S.E,.M.Si mengatakan dalam sambutannya. Apel gelar pengamanan Pemilu tahun 2024 ini, bertujuan untuk mengecek sejauh mana kesiapan aparat komando kewilayahan dalam upaya membantu mensukseskan Pemilu.
“Mengecek sejauh mana kesiapan kita sebagai aparat komando kewilayahan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, sehingga pemilu 2024 bisa sukses, ucapnya
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu saya disampaikan. Karena ini adalah suatu kegiatan yang penting dan jadi perhatian bersama
“-Masalah perkembangan situasi yang sedang viral yaitu kejadian di Boyolali dan di Kodam XIII/Merdeka. Kita Jagan terprovokasi dengan kejadian tersebut sehingga mengancam nyawa kita.
-Program unggulan Kasad yaitu pembersihan pasar, penanaman pohon, dan Pembersihan pantai.
-Jaga Netralitas sehingga mampu membangun komunikasi dan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan keamanan menjelang pemilihan umum 2024”, jelasnya.
Deni juga berpesan, tetap waspada terhadap hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu situasi wilayah Kodim 1427/Pasangkayu dan lakukan koordinasi secara intensif di lapangan. Karena setiap daerah memiliki tingkat kerawanan yang tidak sama karakteristik masyarakat di masing-masing desa berbeda.
“Laporkan setiap bangsit yang berkembang di lapangan pada kesempatan pertama sesuai hierarki”, pungkasnya.
Laporan: Wawan