Cucuran Air Mata Bahagia Warga Buol, Warnai Suasana Penyambutan Mantan Bupati Buol, Amran Batalipu

 

Laporan ; Suleman DJ.Latantu

 

Buol,50Detik.Com. Setelah menjalani masa hukuman penjara selama 10 tahun di Lembaga Pemasyarakatan ( LP) Sukamiskin Bandung, akhirnya mantan Bupati Buol H.Amran A.Batalipu dinyatakan bebas.

Amran yang dijuluki masyarakat Buol sebagai Bapak Pembangunan Buol, saat ini sudah berada di tengah tengah keluarga dan masyarakat. Antusias sebagian besar masyarakat Buol menyambut kedatanganya suasananya sangat luar biasa dan tak bisa dipungkiri.

Iring iringan puluhan kendaraan roda empat milik pribadi yang mendapat pengawalan mobil Patwal Lantas Polres Buol setelah melewati perjalanan darat dari Kota Palu, rombongan yang tiba di Kota Buol Rabu (13/4-2022, sekitar pukul 0.6.00 WITA petang atau menjelang waktu buka puasa, Amran rela turun dari sebuah mobil oven cup yang tumpanginya dan langsung berjalan kaki dan.menyapa warga yang berdiri di tepi jalan guna menyambut kedatanganya di daerah kelahirannya. Ratusan warga yang menanti saat waktu berbuka langsung tumpah ruah ke jalan sembari bersalaman denganya

Perasaan haru, sedih dan bahagia mewarnai suasana penyambutannya, bahkan secara spontanitas umumnya meneteskan air mata terutama para ibu ibu rumah tangga ” Selamat datang nak, kami rindu dengan keberadaamu selama ini yang berpisah selama 10 tahun. Sejak kamu tinggalkan, kehidupan kami sangat susah dan menderita, jika dibandingkan ketika kamu masih menjabat sebagai Bupati kala itu. Kami masih rindu dengan kepemimpinanmu nak, yang begitu perhatian dan peduli terhadap kehidupan masyarakat” ucap sejumlah ibu rumah tangga sambil memeluk Amran sembari meneteskan air matanya.

Tak hanya itu, suasana penyambutan yang sama juga terjadi di rumah kediaman orang tuanya di Desa Bongo Kecamatan Bokat Kabupaten Buol. Tak kalah, warga yang menyambut kedatanganya Rabu sekitar pukul 07.00 WITA malam, bak dihipnotis, ratusan warga tumpah ruah di jalan karena tenda dan kursi yang dipersiapkan keluarga tidak mencukupi daya tampung warga yang datang melihat dan bersilaturahmi langsung dengan Amran.

Pantauan media ini, umumnya warga yang datang meneteskan air matanya, tak kalah ketika Amran menyampaikan kesanya saat dirinya ditangkap tim KPK di rumah kediamanya di Kelurahan Leok pada tahun 2012 silam.

” Saya peristiwa penangkapan saya menerimanya dengan ikhlas. Hanya saja, yang paling terpukul melihat dan menyaksikan penangkapan adalah keluarga, terutama istri dan anak anak saya yang waktu itu masih kecil kecil terutama anak saya yang laki laki Aristander dan Agris. Dan Alhamdulillah, berkat keikhlasan dan kesabaran saya selama menjalani masa hukuman selama 10 tahun semua anak anak saya berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga ke.Perguruan Tinggi termasuk dua anak saya yang perempuan. Dan keberhasilan putra putri saya itu, tidak terlepas dan didikan dan bimbingan istri saya tercinta Luciana Baculu yang selalu setia dan sabar mengurusnya selama saya berada dalam penjara” ucap Amran dengan mata berkaca kaca.

Selanjutnya, dihadapan ratusan warga yang datang, empat putra putrinya juga turut menyampaikan ucapan pesan dan kesan, baik saat awal penangkapan maupun saat Bapaknya Amran berada di dalam penjara. Saat menceritakan kisah nyata yang dialami Bapaknya itu semua putra putrinya terharu dan menangis.saat mengenang kembali peristiwa tersebut. ”

“Alhamdulillah, dibalik semua itu ada hikmah besar yang kami dapatkan,.dimana selama Bapak di penjara kami anak anaknya bisa hidup mandiri dan lebih dewasa. Dan tidak kami merasa, bahwa kami ini adalah anak mantan pejabat yang harus menuntut kehidupan yang lebih istimewa. Menyusul, semua ini juga adalah berkat bimbingan Ibu yang mendidik dan memberi pengertian sehingga kami tidak menjadi anak anak yang manja dalam menghadapi kehidupan” ucap ke empat anaknya.

Mendengar dan menyimak ungkapan ke empat putra putrinya itu, umumnya warga yang menyaksikan hanya bisa meneteskan air mata dan tak bisa berkata apapun. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

.

 

 

 

 

 

.

Pos terkait