Cerita Duka di Atas Petobo

Penulis : Zaedil F SangPetualang

Palu Petobo, 50detik.com–Hari Ke 12 Pasca Gempa dan Tsunami di Palu, Kami menemukan jenasah yg tenggelam di lumpur hanya tangan yg berada di atas tanah. Pada saat itu ketika kami memeriksanya Tiba2 Hati langsung Perih, setelah kami perkirakan bahwa jasad yg tertimbun ditanah tersebut adlh anak kecil yg berusia sekitar 2 s/d 3 Tahun.

Tiba2 kaki sy bergetar, nafas sesak perasaan pilu dan Mata berkaca2, pasalnya sy teringat Anak saya yg mungkin Seumuran dengan anak yg tertimbun tersebut, sy beserta tim mencoba untuk berusaha agar jenasah anak tersebut dapat di keluarkan dan dapat dikebumikan dengan layak. Kami berusaha menggali tanah tersebut dengan peralatan yg sederhana, namun air yg mengalir dari tanahpun sangat deras, hingga kami sangat kesulitan. Setelah kami gali ternyata banyak material yg menutupi sebahagian jasat anak tersebut, dan air pun sangat cepat memenuhi lubang yg telah kami gali.

Saya memerintahkan teman2 sambil meneteskan air mata bahwa harus2 dikeluarkan jasad anak tersebut. Setelah sekian lama berlalu seorang teman menghampiri sy dan berkata Maaf kita tdk dapat mengeluarkan jasad tersebut, tiba2 hati ini seakan teriris oleh pisau, saya pun mendekati jasad tersebut dan meminta bantuan teman2 yg berada di tempat tersebut untuk membantu mengeluarkan jasad tersebut. Akhirnya kami bahu membahu bekerja ada yg menguras airnya ada yg berusaha menggali lumpur tersebut. NAMUN ” segala upaya dan cara kami gunakan masih saja tdk bisa. Dan akhirnya seorng teman kembali menghampiri sy dan berkata kita telah melakukan segala cara namun tdk membuahkan hasil.

Akhirnya sy menunduk dan berkata Kita telah Bekerja maksimal untuk mengeluarkan anak ini namun Tuhan berkehendak lain, dengan hati yg sangat perih dan air mata tak dapat sy bendung mengatakan” Teman2 Sy mohon maaf hanya ini yg kita dapat lakukan, dengan sangat memohon sy menyuruh Seluruh Teman2 yg saat itu ikut bersama sy agar mendoakan dan Menutup atau menguburkan jenasah tersebut. Tiba2 semua hening sejenak dan akhirnya teman2 menguburkan jenasah sampai dengan tangannya tertutupi oleh tanah dan memberi sebuah tanda.

Kepada seluruh keluarga anak tersebut dimanapun kalian serta masyarakat Palu. Sy mohon Maaf yg sebesar besarnya kami telah berusah semaksimal mungki bahkan 2 hari kami mencoba namun mungkin Tuhan berkehendak lain. Sekali lagi sy mewakili team yg ada pada saat itu memohon maaf yg sebesar besarnya.

Kepada kalian siapapun yg nantinya membaca cerita ini tlng kalian sebarkan dan tolong Kalian tunduk sejenak berdoa dan mengirimkan Surah Al-Fatiha yg amal ibadahnya kita tujukan untuk anak tersebut. AMIN

Pos terkait