Palu, 50detik.com, – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-73, Pengurus Daerah IBI Sulawesi Tengah menggelar seminar sehari bertema “Peran Bidan Dalam Penguatan Sistem Ketahanan Nasional Pada Krisis Iklim Melalui Sinergi dan Kolaborasi”. Seminar ini menghadirkan psikolog Muhammad Basir, S.Psi., M.Psi. sebagai pemateri di Pogombo Kantor Gubernur Sulteng, Palu(13/07)
Ketua PD IBI Sulteng, Euis Bianca, SKM., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dedikasi tinggi para bidan dalam melayani kesehatan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya konsolidasi dan advokasi untuk memperkuat profesi bidan dan menyiapkan anggotanya dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis iklim.
“Pengalaman bidan dalam melayani masyarakat menjadi modal untuk menyongsong masa depan yang penuh tantangan, salah satunya bagaimana berperan aktif dalam sistem transformasi bidang kesehatan,” ujar Euis.
Lebih lanjut, Euis menjelaskan bahwa IBI juga berperan penting di tingkat global untuk memastikan pengembangan keprofesian dan pelayanan berkualitas bagi perempuan di Indonesia.
“Kiprah IBI di tingkat global juga menjadi hal penting agar pengembangan keprofesian serta upaya menghadirkan pelayanan yang berkualitas bagi perempuan di Indonesia senantiasa sejalan dengan perkembangan keilmuan di tingkat global,” jelasnya.
Euis melanjutkan untuk meningkatkan pemahaman bidan tentang peran mereka dalam memperkuat sistem ketahanan nasional pada krisis iklim. Krisis iklim membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan ibu dan anak, seperti stunting, gizi buruk, dan penyakit menular.
“Bidan memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada ibu hamil dan menyusui tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Bidan juga dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun sistem ketahanan pangan dan air yang berkelanjutan” jelasnya.
Dalam sambutannya, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin D.Yambas,S.Sos., M.Si, mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, menyampaikan harapannya agar IBI menjadi organisasi profesi terdepan dalam menolong & menjaga kesehatan ibu dan anak di daerah 1000 megalit.
“Kita semua menyadari bahwa menjaga kesehatan ibu & anak merupakan tanggung jawab bersama,” ujar Fahrudin.
Ia juga berharap para bidan Sulawesi Tengah dapat membuat rencana aksi dalam pencegahan dan penurunan stunting.
“Walaupun saat ini angka kejadian stunting menurun tapi masih ada di propinsi Sulteng, sekali lagi saya ucapkan selamat HUT IBI Ke-73 tahun, sebuah usia yang telah penuh dedikasi untuk menjaga kesehatan ibu dan anak di Indonesia khususnya provinsi Sulawesi Tengah,” tutupnya.
Sementara itu ketua panitia Rosmiaty, S. Tr. Keb mengatakan bahwa peringatan HUT IBI ke-73 ini menjadi momen penting bagi para bidan untuk terus meningkatkan kompetensi dan dedikasinya dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada ibu dan anak.
“Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis iklim, dan membangun masa depan yang lebih sehat bagi generasi penerus bangsa.” katanya.
Selain itu, katanya rangkaian Acara HUT IBI ke-73 selain seminar, IBI Sulteng juga menggelar berbagai kegiatan lain dalam rangka HUT IBI ke-73, antara lain pemeriksaan tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, edukasi kebutuhan dan penyediaan air minum pada ibu dan anak, pelayanan KB dan imunisasi serta bakti sosial di tempat praktik mandiri bidan.***