Laporan : Ferdinand Puahadi
50detik.com – Anggota DPR-MPR (RI) Drs. H. Anwar Hafid. M.Si. Menyatakan keberadaan lembaga keagamaan tergolong pilar penting. Dan perlu mendapat perhatian setara dengan organisasi lain. Sebagai bagian dari pilar pembangunan, maka sudah sewajarnya jika pemerintah pun harus memberi kontribusi yang setimpal kepada pemegang benteng moral dan keimanan umat tersebut.

Politisi dari Partai Demokrat itu sangat terkejut mendengar penjelasan Pendeta (Pdt) Jadarano Tasiabe sebagai ketua umum (ketum) Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). Yang menyampaikan bahwa ada 750 guru honor yang di biayai Sinode, sementara anggaran di miliki begitu terbatas.
” Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) dan Alkhaerat, termasuk lembaga agama lainya. Adalah benteng terakhir yang kita harapkan mampu meredam perubahan paradigma sosial masyarakat. Sebagai akibat dampak langsung dari perkembangan teknologi dan globalisasi. Kemudian mempengaruhi sistim peradapan dan kultur sosial masyarakat yang cenderung tergerus mengikuti jaman tanpa terkedali. Dan satu-satunya benteng yang di harapakan dapat memberi penyadaran kepada komunitas masyarakat saat ini adalah pendidikan agama,” Terang Komda Alkhaerat itu menguraikan
Beberapa organisasi keagamaan yang ada di Sulawesi Tengah (Sulteng). Sebenarnya telah terlibat melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan pendidikan dan lain-lain. Gerakan sosial yang di kelola secara mandiri tersebut tentu saja sangat meringankan beban pemerintah. Di lain pihak beberapa yayasan pendidikan itu sendiri, tidak sedikit yang tersendat usahanya karena kekurangan biaya.
“Kita sebut saja bidang pendidikan sebagai contoh. kalau tidak ada inisiatif dari lembaga keagamaan membangun infrastruktur pendidikan, maka pemerintah daerah bisa repot mengakomodir seluruh kebutuhan seperti itu. Ini baru satu sisi dan kita belum membahas kontribusi lainya,” Aku Anwar Hafid di hadapan pengurus GKST yang berlangsung pada ruang rapat kantor Sinode GKST Tentena. Jumat, (6/5) 2022.
Banyak hal positif yang di peroleh dari pertemuan tersebut. Anwar Hafid sendiri telah menyanggupi untuk menyampaikan kepada pemerintah daerah baik bupati maupun gubernur. Terkait beberapa persoalan yang di sampaikan. Setelah acara temu silaturahim dengan ketum dan jajaran sinode. Kemudian rombongan bergeser ke lapangan sepak bola Puselemba, kelurahan sangele, untuk bertemu konstituen yang sudah menunggu.
Di tempat ini Anwar Hafid sempat memberikan orasi singkat. Salah satu yang di bahas adalah kesiapanya menjadi calon gubernur 2024. Pernyataan itu merupkan jawaban dari harapan masayarakat yang sejak awal telah menginginkanya ikut Pilkada Gubernur. Tahun 2020 mantan bupati Morowali ini sudah mencoba menjawab harapan rakyat Sulawesi Tengah itu. Hasil polling hampir semua lembaga survey menempatkanya di posisi tertinggi. Tetapi apa mau di kata, pasangan Anwar – Sigit Purnomo (AS) kandas akibat kekurangan dua kursi Partai pengusung.

Selain kesiapanya maju gubernur Sulteng, Anwar Hafid memperkenalkan juga sahabat lamanya, Dr. Mardiman Sane. SH,MH. Salah seorang putra dari daerah Morowali yang sukses membangun karier di Jakarta. Mardiman (sapaanya) telah di persiapkan sebagai calon legislatif yang akan di dorong ke tingkat pusat, menjadi perutusan Partai Demokrat dari Dapil Sulawesi Tengah. Mendengar niat tersebut, masyarakat langsung riuh dengan sambutan tepuk tangan pertanda memberi dukungan.
Ada juga pembagian sembako titipan dari Agus Harimurti Yudoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat saat ini. AHY sendiri adalah tokoh muda yang mejadi perhatian publik dan namanya sedang melejit masuk bursa sebagai calon presiden paling di inginkan rakyat Indonesia pada Pilpres 2024. Anak kandung dari mantan Presiden (RI) ke 6 Susilo Bambang Yudoyono (SBY) ini. Di kenal dengan slogan : “Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat”
Selama kunjungan di tentena, Anwar Hafid langsung mendapat sambutan dari ketua umum Sinode dan PLT. Sekertaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Poso, Frits Sam Kandori. SH,MH mewakili pemerintah kabupaten Poso
Unsur DPD yang hadiri diantaranya, ketua Fraksi DPRD Provinsi Sulteng, Hidayat Pakamundi. SE, Henita Pangkey sebagai ketua Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah, dan jajaran pasukan rajawali Partai Demokrat Provinsi Sulteng. Sebelum beranjak pulang rombongan sempat menyambangi rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Alamrhum dan keluarga yang berduka.