Laporan: Mulyadi T Bua
BAGKEP- 50detik.com Enam bulan terakhir masyarakat Kecamatan Buko tak lagi menikmati bantuan Beras Sejahtera (Rasta). Selama dua triwulan (tw 3 dan 4), beras yang seharusnya telah terdistribusi kini masih mengendap di gudang Bulog Luwuk.
Kondisi itupun menuai pertanyaan oleh 13 kepala desa (Kades). Ketua Forum Kades Kecamatan Buko Wely Siako mengaku terkejut ketika Dinas Sosial (Dinsos) meminta pertanggungjawaban Rasta untuk tw 3 dan 4.
“Saya bingung, apa yang mau dipertanggungjawabkan sedangkan berasnya tidak masuk,” ungkapnya, pada wartawan Selasa (18/12).
Terkait persoalan ini, dia mengaku tidak enak hati untuk mendesak camat. Namun jika itu tidak dilakukan maka masyarakatlah yang dikorbankan.
“Kasihan masyarakat tidak menerima hak mereka. Jadi tidak alasan untuk diselesaikan masalah ini agar masyarakat kembali menikmati Rasta,” terangnya.
Untuk itu dia bertolak ke kabupaten untuk mengkonsultasikan masalah ini kepada dinas dan pimpinan daerah.
Sementara itu, Camat Buko Sarkian Abas yang dikonfirmasi menjelaskan, kendala penyaluran ditengarai oleh kebijakan Dinsos. Kata dia, kewenangan anggaran terdapat pada DPA kecamatan. Anehnya, Dinsos justru mengambil alih penunjukan pihak ketiga untuk mendistribusikan.
“Saya tidak tau siapa pihak ketiganya. Ini persoalan tanggung jawab, kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pasti mengarah pada kami, sebab DPA distribusi ada di kecamatan, bukan di Dinas,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk tw 1 dan 2 telah disalurkan namun belum dibayarkan biaya distribusi. Akibat belum dibayarkan pihak ketiga enggan menyalurkan Rasta pada tw 3 dan 4.
Sejumlah pejabat Dinsos yang dimintai tanggapan mengaminkan bahwa belum terbayarkannya biaya diatribusi menjadi penyebabnya. Dinsos belum memberi penjelasan lanjut mengingat pimpinan OPD tidak berada di tempat.
Diketahui, jumlah penerima Rasta Buko sekitar 905 KK yang masing-masing mendapat jatah 10 liter perbulan. Jika dikali 6 bulan selama dua tw maka 60 liter Rasta tidak dinikmati tiap-tiap KK. Dengan begitu dapat disimpulkan 54.300 kilo (54 ton lebih) Rasta menumpuk di gudang Bulog Luwuk.**