Palu, 50detik.com- Belum semua masyarakat Indonesia menikmati pelayanan kesehatan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Hal inilah yang mendorong Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan agar masyarakat di daerah terpencil mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik lewat mahasiswa yang melaksanakan tugas praktik lapangan.
Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan melepas mahasiswa calon bidan untuk praktik lapangan di wilayah kerja Puskesmas Panca Makmur, yakni desa Bau, desa Todopuli dan Uebangke kecamatan Soyo Jaya, Morowali Utara akhir pekan kemarin (29/04).
Menurut Asri Widyayanti, SKM, MM, penanggung jawab dalam kegiatan ini, mahasiswa dituntut untuk bisa mengimplementasikan ilmu asuhan kebidanan yang mahasiswa peroleh di Poltekkes Kemenkes Palu.
” Kegiatan ini diikuti oleh 94 mahasiswa tingkat II (Semester 4) Prodi DIII Kebidanan selama 21 hari, calon bidan ini dilatih di daerah DTPK secara mental, pengetahuan, pengalaman nyata dan keterampilan komunikasi pada proses pengambilan keputusan dalam melayani pasien di daerah tertinggal ” tutur Asri.
Sementara itu Hastuti Usman, SST, M. Keb Ketua Jurusan Kebidanan menuturkan pentingnya tenaga kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan perlu distressing dan ini merupakan upaya terobosan kementerian kesehatan.
“Masyarakat yang tinggal di DTPK umumnya mengalami kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan primer yang berkualitas, karena kondisi sosial lainnya” ungkap Hastuti.
Hastuti menjelaskan sumber daya kesehatan di DTPK belum memadai terutama sumber daya manusia kesehatan yang belum memenuhi standar yang telah ditetapkan.
“Poltekkes Kementerian Kesehatan Palu Jurusan Kebidanan terus mendorong penguatan pelayanan kesehatan baik dari segi fasilitas pelayanan kesehatan maupun segi SDM kesehatan, dengan upaya itu melalui penguatan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan dalam praktik lapangan di DTPK” jelas Hastuti.
Lebih jauh Hastuti mengatakan Sebagai calon bidan, tentunya proses pendidikan yang diperoleh tidak hanya dari pembelajaran teori dan praktik di rumah sakit.
“Ilmu yang diperoleh bukan hanya diperoleh dari kampus, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya, tetapi juga bisa didapatkan dari masyarakat langsung
untuk meningkatkan ilmu bagi peserta didik kebidanan yang profesional dan berkesinambungan dengan wadah Program Praktik Lapangan DTPK”tutup Hastuti.
Drs Romelius Sapara selaku kepala dinas Kesehatan Morowali Utara mewakili Bupati Morowali Utara menyambut baik program Poltekkas Kemenkes Palu.
Romelius menuturkan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sebagai langkah awal dilakukan pengiriman calon bidan ke DTPK.
“ Morowali Utara memiliki 14 Puskesmas di 10 Kecamatan, penempatan Bidan Desa dan perawat setiap dusun guna memudahkan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan, mahasiswa harus belajar mengenal permasalahan di Iahan praktek dan mampu memberikan Solusi untuk mengatasinya” tuturnya
Najwa Fevandra Kirana mengungkapkan manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini yakni menjadi bekal tambahan, jika nanti sudah menjadi tenaga kesehatan.
“Melalui kegiatan praktik lapangan DTPK merupakan suatu tantangan baru dalam mengaplikasikan Ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dan memperbanyak pengetahuan saat implementasi di lapangan dan secara tidak langsung membentuk kami untuk mampu menganalisa situasi dan masalah dalam dunia kerja sesungguhnya nanti” ungkap nya.
Sementara itu dosen pendamping Niluh Nita Silfia, SST., M.Keb yang mendampingi mahasiswa praktik lapangan DTPK, mengungkapkan bahwa mahasiswa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang program-program kesehatan.
“Berbagai metode edukasi emo-demo, media video, lembar balik( alat peraga), pelatihan kesehatan lainnya, masalah yang didapatkan dan selaras dengan program yang sedang berjalan serta melakukan evaluasi dari kegiatan yang sudah dilaksanakan” kata Nita.
Dalam pembukaan kegiatan praktik lapangan DTPK dihairi oleh Musa Parlindungan Silitonga (Kepala Puskesmas Panca Makmur), Iswan T. Buba, SKM (Kepala Puskesmas Tambayoli) , Camat Soyo Jaya dan seluruh perangkat desa di kecamatan Soyo Jaya serta Bidan Desa, Kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Soyo Jaya. (tha)
Penulis:Etta
Editor: Andi Amal