Donggala,50detik.com– Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan gizi di wilayah Sulawesi Tengah, Tim dosen Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan, yakni Hastuti Usman, S.ST., M.Keb, Niluh Nita Silfia, S.ST., M.Keb, dan Narmin, S.ST., M.Keb, berkolaborasi dengan UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Delatope melaksanakan kegiatan lanjutan pendampingan Investing in Nutrition and Early Years ( INEY ) di desa Kolakola Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala (31/10).
Menurut Hastuti Usman, Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu yang juga sebagai ketua tim dosen mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini memberikan asistensi teknis dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan, termasuk MT Lokal (Makanan Tambahan Lokal), PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Penyuluhan, MP-ASI (Makanan Pendamping ASI), pemeriksaan ANC untuk ibu hamil, serta pemantauan pertumbuhan balita.
“Kegiatan INEY merupakan bagian dari program dukungan pemerintah untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia, khususnya untuk remaja putri, ibu hamil, dan anak usia 0-59 bulan, kami fokus pada pencatatan dan pelaporan yang menggunakan aplikasi EPPGBM, SIGIZI terpadu, dan ASIK” katanya.
Dalam kesempatan ini, Hastuti juga mengingatkan pada kader kesehatan tentang pentingnya menyesuaikan pemberian menu PMT dengan kondisi lokal serta meningkatkan daya tarik masyarakat di wilayah kerja PKM.
“Tenaga pendamping kesehatan (TPG) di PKM sebaiknya mengajarkan kader tentang berbagai trik dan cara penyuluhan yang efektif, serta menyediakan alat bantu seperti leaflet atau poster agar masyarakat lebih mudah memahami informasi mengenai PMT dan MPASI” ungkapnya.
Masih kata Hastuti bahwa efektivitas penginputan data sangat dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur jaringan di PKM Delatope yang sinyal jaringan internet nya masih lemah dan menjadi beban kerja tambahan.
“Petugas yang sering mengalami hambatan teknis karena sinyal lemah cenderung merasa terbebani karena harus mengulang pencatatan atau menunggu jaringan membaik, ini bisa menyebabkan keputusan yang diambil oleh pengambil kebijakan kurang tepat waktu, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi efektivitas program kesehatan” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini, kata Hastuti beberapa solusi dapat diambil meliputi penggunaan aplikasi offline yang bisa menyimpan data sementara, atau pengaturan ulang jadwal penginputan data pada saat sinyal lebih kuat.
Kepala UPTD PKM Delatope, Ronawati, SKM, menyambut baik kedatangan tim Poltekkes Kemenkes Palu. Ia berharap pendampingan ini dapat terus berlanjut guna memperbaiki dan memperbarui pengetahuan serta keterampilan staf dalam melakukan pencatatan dan pelaporan.
“Pentingnya pembaruan strategi dalam penyampaian informasi kepada masyarakat agar kegiatan yang dilakukan dapat terlaksana lebih efektif, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan data yang terinput lebih akurat dan terstruktur, sehingga program pemantauan dan pemberian makanan tambahan dan penyuluhan kesehatan lainnya dapat berjalan lebih efektif dan efisien” tuturnya.***