Mengefektifkan Risma dan Organisasi Da’i di Sulteng Sebuah Tantangan

Pelantikkan Prima DMI dan Ikatan Alumni Pelatihan Dai DMI Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Organisasi Otonom DMI Provinsi Sulawesi Tengah SAbtu 20 April 2024

Palu, 50detik.com– Dalam ritual acara Halal bil Halal keluarga besar Dewan Masjid Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah telah dilantik Pengurus PRIMA dan IKA Pelatihan Da’i DMI Provinsi Sulawesi Tengah dsaksikan ribuan jamaah yang hadir.

Tentunya banyak pihak berharap kedua organisasi ini bisa mengefektifkan gerakan dakwah Islamiah di Sulawesi Tengah.

Dalam sambutan Ketua DMI, H. AHMAD ALI, SE mengemukakan pentingnya dakwah kita untuk fokus pada pengembangan ekonomi masyarakat utamanya dalam mengembangkan Masjid sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi lewat Pusat Toko Serba Ada atau Mart seperti Alfa Midi dan Indo Mart yang lebih islami. Sudah saatnya di setiap Masjid disitu juga tersedia gerai-gerai yang bisa mengembangkan ekonomi masyarakat.

Sebagai pendatang baru tentu organisasi Remaja Masjid dan lembaga Dai DMI ini mempunyai tantangan tersendiri mengingat mereka juga hanyalah sebagai follower.

Di masyarakat telah banyak berkiprah organisasi sejenis bahkan sudah mengakar di kalangan Ummat. Sebagai contoh BKPRMI dan Dewan Dakwah Indonesia. Lalu apa pembeda PRIMA dan IKA Pelatihan DMI dengan organisasi lain yang sejenis?

Tentu pasti ada pembeda. Organisasi otonom DMI harus fokus memakmurkan masjid dengan caranya tersendiri sesuai visi misinya. Meski menjadi follower akan tetapi bukan berarti mereka tidak bisa kembangkan program yang bisa menjadi trending topik.

Mereka bukan lahir dari generasi milenial melainkan kebanyakan mereka lahir di tahun 1995-2010 atau yang disebut dengan generasi Z atau Gen Z.

Karakteristik utama dari generasi ini adalah kecenderungan untuk mengejar keberagaman, kreativitas, dan pengembangan diri secara mandiri.

Para pengurus tinggal memperkuat komitmen memakmurkan masjid dan berkreativitas dengan cara, keterampilan Digital dan keterampilan lainnya yang bsa menarik generasi muda untuk mencintai masjid dalam setiap aktivitasnya.

Organisasi otonom ini tidak perlu dibenturkan atau dibanding bandingkan dengan “kakak” lembaga sejenis lainnya. Karena mereka adalah saling melengkap dalam dakwah.

Bahasa peradabannya adalah Prima dan IKA Pelatihan Dai hadir sebagai jawaban adanya perubahan sosial masyarakat.
Tentu kita harus memberi kesempatan merwka untuk berkiprah.

Masjid dan komunitas baik diperkotaan maupun di pelosok desa amat sangat membutuhkan kehadiran lembaga otonom DMI ini. Beri kesempatan mereka mencatat reputasi reputasi yang kelak menjadi kebanggaan ummat Islam dan masyarakat Sulawesi Tengah umumnya.

Dunia kita sudah lewat, berikan anak anak muda Gen Z kesempatan mewarnai dunia dakwah dari titik pusat peradaban, Masjid. Semangat anak anak muda, selamat berperan dalam social engineering. Arahkan perubahan lewat reputasi yang mengagumkan. Takbiir!!!

Palu, 20 April 2024
Dewan Pengawas PW DMI Sulteng
H. Sofyan Farid Lembah

 

Pos terkait