Laporan : Ferdinand Puahadi
50detik.com – Bupati Poso dr. Verna GM Inkiriwang. Yang sedang melaksanakan program Bunga Desa Di Bewa Kecamatan Lore Selatan. Malam itu langsung beranjak pulang untuk menjemput kedatangan pimpinan tertinggi dari Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal (TNI) Mohammad Andika Perkasa. SE,MA,M,Sc,M,Phil,Ph,D. Bersama Kapolda Sulteng, Komandan Korem/132 Tadulako, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sulteng, serta pejabat tinggi TNI-POLRI Lainya.

Pada Jumat, (13/5). Sekitar Pukul 08.00- WITA. Rombongan dengan atribut lengkap itu tiba di Poso, mendarat di lapangan udara Kasiguncu, menggunakan pesawat boeing 737 A-7307 milik Angkatan Udara. Kehadiran mereka disambut hangat Bupati Poso dengan rangkaian pemberian cendera mata kepada Panglima Jenderal Andika Perkasa.
Pertemuan berlangsung singkat itu di gunakan Bupati Verna melaporkan kegiatan pemerintah daerah mendorong pembangunan, termasuk hambatan di hadapi.
Dia kembali menyampaikan tentang harapanya agar penanganan keamanan di Kabupaten Poso tetap mendapat dukungan penuh dari aparat untuk penyelesaianya.
Bupati Verna menguraikan bagaimana sulitnya pemerintah daerah meyakinkan para investor luar yang ingin beriventasi di Poso tetapi pada akhirnya enggan masuk karena di hantui rasa takut tentang isyu terorisme.
Akibatnya, sejumlah destinasi potensi wisata di miliki kabupaten Poso menjadi terbengkalai dan tidak berdampak ekonomi bagi rakyat dan daerah.
“Kami tetap berupaya mengkampanyekan bahwa poso tidak lagi seperti cerita horor yang menakutkan. Kami bersyukur atas kedatangan bapak Panglima TNI melihat daerah Poso. Dan kami tetap memohon agar persoalan terorisme bisa terselesaikan agar kami lebih bebas membangun kedepan,” ujar bupati sampaikan harapan
Sementara Panglima TNI mengutarakan bahwa sesuai hasil evaluasi pada wilayah yang terdampak, khususnya Kabupaten Poso. Sampai saat ini terus membaik dan tergolong sangat kondisif.
Terkait operasi Satuan Tugas (Satgas) TNI – POLRI yang tergabung dengan sandi “Madago Raya”. Tetap di lakukan untuk mengejar Daftar Pencarian Orang (DPO) tersisa dua orang.
Dalam penyampaianya, Jenderal Andika Perkasa berharap operasi ini cepat berakhir, agar kondisi ekonomi Kabupaten Poso tidak terganggu dan dapat berkembang dengan baik.
Masyarakat dapat bekerja kembali tanpa dihantui ketakutan, Kemudian pemerintah daerah dapat mengembangkan keparawisataan baik lokal maupun manca negara.

Di ketahui, bahwa penyelesaian keamanan di Poso. Adalah sejarah panjang yang secara terus menerus menghantui masyarakat tanpa kecuali. Kondisi tidak menguntungkan ini, akhirnya berpengaruh besar terhadap perekonomian di kabupaten Poso, khususnya daerah terdampak langsung. Sejumlah wilayah paling merasakan akibatnya adalah tiga Kecamatan Poso Pesisir dan Dataran Lore bagian Napu.