Palu, 50detik.com- Poltekkes Kemenkes Palu Prodi Sarjana Terapan Kebidanan ( S. Tr Keb) menggelar praktik manajemen krisis kesehatan untuk peningkatan kompetensi mahasiswa kebidanan dalam mitigasi bencana dan penerapan pedoman pelaksanaan Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) di halaman upacara kampus Poltekkes Kemenkes Palu Prodi Kebidanan (31/05 ).
Simulasi lapangan dibuka langsung oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Palu, Tengku Iskandar Faisal, S. Kp., M. Kes dan dihadiri oleh pejabat Kelurahan di wilayah Kecamatan Palu Utara dan Mantikulore, pihak Dinas Kesehatan kota Palu, serta dinas propinsi Sulawesi Tengah.
Dari pantauan media ini di lapangan, kegiatan simulasi lapangan diperagakan oleh mahasiswa kebidanan, ada yang berperan sebagai penyintas, dan ada sebagai pembantu tenaga kesehatan di puskesmas, sementara dosen berperan sebagai Ketua RT dan sebagai menteri kesehatan Republik Indonesia untuk mengunjungi tenda-tenda pelayanan kesehatan reproduksi.
Simulasi lapangan, kronologi nya yaitu Ketua RT setempat menghubungi bidan di puskesmas, setelah menerima informasi, petugas puskesmas dengan sigap langsung bergerak dengan mobil ambulans ke lokasi titik bencana, kemudian petugas mengevakuasi korban bencana untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut, bentuk pertolongan dalam simulasi lapangan kali ini meliputi penanganan ibu hamil perdarahan, ibu hamil sesak nafas, dan remaja patah tulang serta asfiksia pada bayi.
Menurut Ketua Panitia/ penanggung jawab kegiatan , Ibu. Mardiani Mangun, SSiT, MPH, bahwa seluruh yang terlibat dalam simulasi ini yakni mahasiswa dan seluruh dosen/instruktur Prodi S. Tr Kebidanan Poltekkes Palu serta bidan-bidan di dua puskesmas yang terdekat dengan kampus Poltekkes, “153 orang mahasiswa yang kami libatkan dalam simulasi lapangan ini adalah mahasiswa alih jenjang, tingkat II dan tingkat IV dan yang telah lulus beberapa mata kuliah di antaranya mata kuliah askeb komunitas, komunikasi kebidanan dan Manajemen Krisis, sementara tenaga kesehatan adalah para bidan yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Mamboro dan Puskesmas Talise” ungkapnya.
Mardiani melanjutkan sebelum simulasi di lapangan dilaksanakan, mahasiswa lebih dulu dibekali teori lewat kuliah pakar dengan dua orang pemateri, yakni Apt. Gde Yulian Yogadhita, M. Epid dan Dr. Irsantiy Collein, M. Kep, NS, Sp. Kep. MB serta dibantu oleh dosen Poltekkes Palu Pengampuh mata kuliah Manajemen Krisis.
Selain itu, Mardiani berharap setelah dilakukan simulasi kelas dan simulasi lapangan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan langsung pada situasi nyata tentang paradigma manajemen bencana dan PPAM, “Dengan kolaborasi mata kuliah Manajemen krisis dan Kuliah Pakar, mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuannya dalam menghadapi dan mengurangi dampak risiko bencana” katanya.
Bukan hanya itu, masih kata Mardiani, mahasiswa dapat melakukan operasi penanganan darurat bencana, menyusun peta respon, menyusun tim tenaga cadangan kesehatan emergency, melakukan rapat subklaster serta menyusun draft dokumen renkon kespro ” jelasnya.
Mardiani mengakhiri untuk simulasi lapangan kali ini khusus Jurusan Kebidanan Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, “Jadi ke depannya akan menjadi inter profesional edukasi antar jurusan Gizi, Keperawatan dan Kesehatan Lingkungan supaya bisa sama-sama menangani ini” kata dosen mata kuliah Manajemen Krisis Kesehatan.
Sementara itu di tempat yang sama pemerintah kecamatan Palu Utara menyambut baik kegiatan simulasi lapangan yang dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan Prodi Sarjana Terapan.
Sekertaris Kecamatan Palu Utara, Safrudin, S. Sos. M.Si mengatakan kegiatan mitigasi bencana sangat berarti buat kita untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Mitigasi bencana yang dilaksanakan oleh Poltekkes Palu ini sangat penting buat kita karena mempersiapkan tenaga-tenaga medis sebelum masa bencana, karena kita merupakan daerah rawan bencana terutama gempa bumi dan tsunami seperti yang terjadi 6 tahun lalu, olehnya itu dengan lahir nya bidan – bidan yang sudah paham dengan mitigasi bencana mampu menyelamatkan jiwa khusus nya pada penyintas kelompok perempuan, remaja perempuan serta ibu dan bayi” kata Safrudin.(ehh)
Editor: Andi Amal
Penulis: Etha