Laporan: Mulyadi T Bua
Luwuk50detik.com-Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) sejak ( 9 s/d 12/ 12) lakukan Monitoring dan Evaluasi program kepada kelompok pemberdayaan masyarakat, binaannya.
Kegiatan itu, untuk mengetahui sejauh mana progres program pemberdayaan yang diterapkan sejak 2014 silam, oleh perusahaan yang masuk dalam pengawasan SKK Migas tersebut.
Kelompok binaan dari dua Kabupaten yakni Kabupaten Banggai dan Morowali utara Sulteng tersebut, masing-masing perwakilan wajib memaparkan progres program pemberdayaan yang sudah sekira lima tahun dilaksanakan.
Sebanyak 45 orang peserta monev, yang merupakan perwakilan dari 8 kelompok herbal, 4 kelompok nelayan, 2 kelompok padi organik, 3 rumah pemberdayaan ibu dan anak, serta dua kelompok usaha muda, saling berbagi pengalaman, untuk memajukan usaha kelompok yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan bersama, meenjadi peserta pada kegiatan itu.
“Kegiatan ini merupakan pertama kali dilaksanakan. Kedepan kami akan menjadwalkan monev ini secara rutin, selain sebagai wadah untuk menjalin tali silaturahmi, bertukar pengalaman, dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi anatar masyarakat, pemerintah, perusahaan, juga bertujuan untuk mentransparansikan program pemberdayaan yang telah dilaksanakan JOB Tomori,” ungkap Agus Sudaryanto, Relation, Security & ComDev Manager JOB Tomori.
Masih menurut Agua jika kelak JOB Tomori tidak beroperasi lagi, maka diharapkan melalui program pemberdayaan masyarakat seperti itu, mampu memandirikan dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya.
Bupati Banggai Herwin Yatim dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh, Staf Ahli Bupati Banggai, Hasanudin Idris, mengatakan program pemberdayaan yang dilaksanakan JOB Tomori, yang sasaran penerima manfaatnya relatif besar untuk masyarakat yang bermukim di pedesaan. Selaain itu menambah wawasan inovatif dan kreatif memanfaatkan potensi yang dimiliki menjadi bernilai tambah secara ekonomi.
“Masyarakat pedesaan masih memiliki semangat gotong royong dan memiliki kehidupan hakiki yang masih sangat kuat, sehingga membangun desa, pada prinsipnya adalah sedang membangun pondasi bangsa guna mewujudkan cita-cita pembangunan nasional serta daerah, untuk itu singkronisasi antara program pemerintah dan perusahaan mutlak dibutuhkan,” paparnya.
Pada momen tersebut seluruh perwakilan kelompok penerima manfaat, diberikan kesempatan untuk memaparkan progres program yang mereka jalani. Diawali dengan kegigihan Bank Sampah Unit (BSU) Montolutusan Desa Paisubololi, yang di koordinir langsung Ibu Indri. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kelompok nelayan oleh Ketua Kelompok Nelayan Usaha Mandiri Desa Sinorang, Rahmat R. Itom.
Selanjutnya kisah inspiratif berikutanya datang dari Komunitas Herbalis Batui Selatan (Kalis Batan), disampaikan Ibu Santi. Dia menceritakan kisah mereka.
Program pemberdayaan untuk menghasilkan berbagai jenis obat-obatan dari tumbu-tumbuhan berbekal pelatihan yang diberikan hingga mengubah pola hidup ibu rumah tangga setempat, yang tadinya banyak waktu sia-sia, kini dengan adanya program dimaksud waktu mereka lebih bermanfaat dan produktif hingga mampu membantu perekonomian rumah tangga.
Demikian pula kelompok pemberdayaan binaan JOB Tomori lainnya, ikut memaparkan keberhasilan program tersebut.
Turut hadir saat pemaparan kelompok binaan ini, antara lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Banggai, Moh Safari Yunus, Kepala Dinas Pertanian Usman Suni, Kepala Dinas Pariwisata Kab Banggai, Kepala Dinas BP4K, Kepala BPMD Kab Banggai, Camat Batui Selatan, Drs. Muchsin Darussalam, Camat Moilong Hariadi Bola, kepala desa diwilayah Kecamatan Batui Selatan dan Kecamatan Moilong. (***)