Istana Ghaib di Dasar Laut Tanjung Ngalo. Begini Kisahnya

Tanjung Ngalo, Tapalang Mamuju, Sulbar ( foto: Dinas Pariwisata Kabupaten Mamuju)

Mamuju, 50detik.com — Kisah istana ghaib di dasar laut, ternyata tidak hanya Pantai Selatan Pulau Jawa tempat bersemayamnya Ratu Roro Kidul, tetapi juga terdapat di Tanjung Ngalo Tapalang Mamuju, Sulbar.

Mau tau ceritanya, ikuti pengakuan Bahan (40) warga Lebani yang mengaku pernah tinggal 10 hari di Kerajaan ghaib bawah laut Tanjung Ngalo Tapalang Mamuju.

Bahran (40) warga Lebani

Tanjung Ngalo merupakan tempat wisata pinggir pantai yang memiliki pemandangan yang sangat indah. Hamparan pasir menjulur ratusan meter dari bibir pantai menjadi pemandangan yang menakjubkan.

Untuk bisa sampai ke lokasi wisata Tanjung Ngalo, pengunjung akan menelusuri jalan sekitar 10 Km dari Jalan Poros Majene – Mamuju, Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang. Akses menuju lokasi pun terbilang cukup baik, dan bisa dilalui kendaraan roda Dua dan Empat. Akses menuju objek wisata dibuat jalur baru guna mempermudah pengunjung untuk sampai ke lokasi. Terdapat juga pembangunan jalan setapak di sekitar pantai untuk kenyamanan para pengunjung wisata nantinya.

Ternyata dibalik keindahan panorama Tanjung Ngalo menyimpan cerita misteri tentang apanya Kerajaan ghaib di dasar laut Tanjung Ngalo tersebut.

Bedanya, pemimpin kerajaan ghaib di Pantai Selatan Pulau Jawa adalah seorang Ratu Roro Kidul, sementara di kerajaan ghaib di Tanjung Ngalo menurut Bahran yang mengaku sempat disekap selama 10 hari di ruang tahanan kerajaan ghaib tersebut dipimpin seorang Raja.

Kala itu, Bahran tengah pergi memancing ikan dengan perahu mesin tempel (katinting), tiba-tiba mesin mati hingga hanyut terbawa arus ditengah laut, tanpa sadar sudah berada di suatu tempat yang asing baginya, laksana kota yang ramai dengan kendaraan dan bangunan bertingkat.

Bahrun mengaku dibawa ke suatu tempat seperti ruang penjara tanpa diketahui kedalamannya. Ia menurut saja dan ditengah perjalanan malah ketemu seorang tetangganya yang sudah lama hilang dan sempat berbicara bahwa ia tidak bisa lagi kembali karena sudah makan jamuan mereka. Karena itu, Bahrun selama 10 hari ditahan tidak mau makan meski dipaksa, tetapi anehnya ia selalu merasa kenyang.

Menurut Bahrun ada lebih 10 orang bersama dalam sel tahanan kerajaan ghaib itu tanpa kenal asal daerahnya. Mereka ditempatkan di sel tahanan menunggu putusan raja apakah akan tetap tinggal di istana kerajaan ghaib atau harus dipulangkan kembali.

Menurut Bahrun, sebelum dihadapkan ke sidang kerajaan, tiba-tiba muncul pengawal kerajaan menjemputnya membawa kehadapan raja. Dan ternyata raja memutuskan untuk dipulangkan. ia pun diantar ratusan pengawal kerajaan hingga tanpa sadar sudah berada di sebuah rumah di pesisir pantai.

Bahrun mengaku, mungkin karena selama di tahan ia tidak mau makan, sehingga akhirnya dipulangkan, dan ternyata keluarganya selama ia menghilang selalu mengirimkan doa tahlilan seperti biasanya yang sudah meninggal, mungkin karena itu, ia selalu merasa kenyang, sehingga keluarganya kaget ketika ia muncul saat doa tahlilan yang ke 10 harinya. wallahu alam.

Penulis: Masruhim Parukkai
Narasumber: Bahrun Warga Lebani

Sumber: Tentang wisata pantai tanjung ngalo dikutip dari website Dinas Pariwisata Kabupaten Mamuju.

 

 

Pos terkait