DIALOG IMAJINER: ANTARA BUNG KARNO dan ANDI DJEMMA DIHARI KEMERDEKAAN

Engravings from the 1850 novel Handel en wandel by F.W. Hacklander showing domestic life in the mid 19th century in the 1886 Dutch edition

Oleh : Nawawi Sang Kilat.

Di alam sana,pada hari kemerdekaan Republik Indonesia yg ke 77 ketemulah dua tokoh yaitu Sang Proklamator Soekarno (Bung Karno) dan Sang Pahlawan Nasinal Opu Andi Djemma (DATU) telah terjadi perbincangan antara keduanya walaupun singkat.

Datu : Assalamu Alaikum Bung Karno.
BK. : Alaikummussalam Opu.

Datu : 77 Tahun kita sdh merdeka Indonesia makin jaya,berkat keberanian Bung dan Hatta berani tampil memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.

BUNG KARNO. : Saya juga tidak bisa melupakan bagaimana OPU juga dengan suka rela menyatakan Luwu bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta bagaimana besarnya dukungan OPU atas kemerdekaan itu,OPU terjun langsung mempertahankan kemerdekaan itu dgn gagah berani dan sempat diasingkan.

DATU: Itu sudah kewajiban kita bersama membela NKRI walaupun itu sampai pada titik darah penghabisan,dan itu sudah saya sampaikan ketika Bung mengundang kami datang ke Jakarta dan kita sempat berbincang banyak di Istana Negara.

BUNG KARNO : OPU, bagaimana sekarang Luwu saya juga dengar makin maju dan sudah sangat luar biasa.

DATU : Alhamdulillah, sekarang sudahmenjadi 1Kota dan 3 Kabupaten, rencananya mau menjadi Provinsi Luwu Raya, akan tetapi saya lihat sangat sulit, sepertinya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kurang merespon pembentukan PROVINSI LUWU RAYA, mungkin mereka takut kehilangan sumber PAD nya yg terbesar dari Luwu.Coba dulu klu BUNG tepati janjinya memberikan DAERAH KHUSUS seperti Jokja kepada Luwu anda realisasikan, sayangnya Bung Karno tidak tepati.

BUNG KARNO: Sekali lagi maafkan saya OPU, saya betul-betul merasa berdosa terhadap hal itu, walaupun saya sedikit terobati ketika anak saya MEGAWATI SOEKARNO PUTRI jadi Presiden dia telah menyetujui dan menandatangani SK. pengangkatan OPU sebagai pahlawan nasional..Tabe, OPU bgmn Kedatuan LUWU sekarang sy dengar baru baru ini SBY ke Luwu dan Singgah di Istananya OPU.dan malah diberi gelas sebagai ANAKAJI.

OPU.:Trimah Kasih,itu betul dan ketika SBY ke Luwu dan disematkan sebagai ANAKAJI sudah sangat tepat, ANAKAJI itu adalah DATU Luwu yg terakhir menetap di Pusat Pemerintahan (WARA) Pertama di dekat USSU , Luwu pada saat itu mengalami krisis sehingga WARA di pindahkan ke MANCAPAI dekat LELEWARU sekarang ini di Sulawesi Tenggara…soal kedatuan Luwu saya sedikit mau curhat sama Bung….

BUNG KARNO: Silahkan OPU, soal apa itu, saya ini saudaramu seiman,secita dan seperjuangan.

OPU.:Alhamdulillah, Kedatuan Luwu sampai sekarang masih tetap eksis, tidak banyak Kerajaan yang sama dengan Luwu bayangkan sejak berdiri diabad ke IX oleh Batara Guru sampai sekarang Abad ke XX kurang lebih 1100 tahun masih tetap eksis berjalan dgn baik, walaupun masih ter tatih tatih.bandingkan dengan KERAJAAN MOJAPAHIT , KERAJAAN SRIWIJAYA sekarang tinggal jejaknya.
Bung kan tau Luwu itu sangat luas, kekayaan alamnya sangat berlimpah, akan tetapi perhatian mereka terhadap kedatuan Luwu sangat minim, contoh kecil, itu PT. VALE di Saruako…mereka mengeruk keuntungan atas tanah ulayat kami (orang Wotu menyebutnya sebagai TANA DATU) dahulu TANA DATU penduduk yg mendiami wilayah itu sampai di Poso dan sekitarnya menyerahkan upeti kepada kami melalui MACOA BAWALIPU di Ontona Luwu (AleLuwu) di Wotu, dan lihat sekarang kami ini dapat apa, malah jadi asing atas hasil dari tanah ulayat kami, kami dapat apa???? jangankan SAHAM, Datu Luwu saja ataukah perangkat adat nya didudukan sebagai salah satu Komisaris, mereka tidak mau, dan ironisnya justru mengangkat yang lain yang hubungannya dengan Luwu menjadi tanda tanya, pada hal itu adalah tanah ulayat kami atau disebut TANA DATU.

BUNG KARNO: Kenapa bisa begitu ? di Kalimantan, kepala suku saja diberikan tempat terhormat di perusahan- perusahaan tambang disana,saya juga dengar di Sulawesi Tengah ,mereka juga menghargai hak” masyarakat lokal, sedangkan Luwu inikan Kerajaan yg tertua di Sulawesi, MANA ITU ORANG_ORANG PINTARNYA LUWU, jangan hanya diam saja .

OPU: Itulah Bung, kadang juga saya berpikir apa isi kepalanya Wakil wakil rakyat, pejabat wija to luwu itu.

OPU dan BUNG KARNO masih mau berbincang, akan tetapi ternyata mereka berkeinginan menyaksikan detik detik proklamasi di istana negara..

Padang jese 17 Agustus 2022.

Pos terkait