Jakarta, 50detik.com– Daun sirih merah bersifat antioksidan, antikanker, antiinflamasi, dan antiseptik. Ini yang membuat daun sirih merah kerap dikonsumsi untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita.
Dilansir Halodoc, dr. Rizal Fadli, mengungkapkan, daun sirih merah mengandung flavonoid, alkaloid, karvakol, tanin, saponin, dan eugenol. Ini bermanfaat untuk menunjang kesehatan, termasuk organ intim wanita.
Disebutkan, dalam intensitas ringan, masalah pada organ kewanitaan dapat diatasi dengan mengonsumsi sirih merah.
Rizal Fadli mengurai ada enam manfaat yang dikandung daun sirih tersebut.
Pertama, bisa mengatasi keputihan. Jurnal The effect of using red betel leaves (piper crocatum) for vaginal discharge among fertile age women (faw) menyebutkan, air rebusan daun sirih merah efektif mengatasi keputihan.
Guna merasakan manfaatnya, ambil 3 sampai 4 lebar daun sirih lalu rebus dengan dua gelas air selama 10 hingga 15 menit, lalu diamkan beberapa menit hingga suhunya normal, kemudian minum.
Kedua, bisa. menghilangkan bau tidak sedap, sebab daun sirih mengandung antioksidan, eugenol, dan chavicol sehingga efektif membunuh mikroba penyebab peradangan yang menimbulkan bau tidak sedap.
Ketiga, bisa menurunkan intensitas nyeri haid. Caranya, ambil daun sirih secukupnya lalu rebus bersamaan dengan kunyit guna meringankan rasa nyeri, sebab kunyit mengandung senyawa kurkumin yang bersifat antiperadangan atau antiinflamasi.
Keempat, bisa mengatasi gatal di area kewanitaan Guna mengatasi rasa gatal berlebihan, ambil air rebusan daun sirih dengan membasuh area kewanitaan.
Kelima, bisa mengatasi jerawat. Ini dapat diatasi dengan membasuh muka menggunakan air rebusan daun sirih, sebab daun sirih mengandung tanin, flavonoid, dan saponin yang bersifat antibakteri.
Keenam, bisa mengobati luka di wajah. Luka gores seringkali muncul di area wajah. Ini menyebabkan infeksi karena bakteri mudah masuk ke dalam kulit melalui luka.
Untuk mengatasinya, ambil air rebusan sirih merah untuk membasuh muka, karena daun sirih mengandung flavonoid, polifenol, alkaloid, saponin, dan minyak atsiri yang bersifat antibakteri.
Sumber: Halodoc
by: dr. Rizal Fadli
