Bupati Banggai Membuka Pelatihan Pemutakhiran Koperasi Berbasis Industri

Luwuk, 50detik,com– Mewakili Bupati Banggai, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banggai Ferlin Monggesang membuka secara resmi pelatihan pemutakhiran koperasi berbasis industri yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Banggai, di Hotel Estrella and Conference, Luwuk Selatan, Sabtu (19/11/2022).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banggai Ferlin Monggesang dalam kesempatan itu mengatakan, koperasi dan UMKM diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan di sektor riil.

Modernisasi usaha koperasi yang bergerak di sektor riil seperti pengolahan hasil pertanian, perikanan, dan sebagainya, menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Banggai dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat. Mengingat, potensi sumber daya yang dimiliki Kabupaten Banggai di sektor tersebut cukup menjanjikan.

Kemajuan teknologi informasi yang memberikan kemudahan, menurut Ferlin, seharusnya mempercepat transformasi menuju koperasi yang modern.

Pengembangan koperasi memiliki tantangan tersendiri sehingga perlu dilakukan upaya penguatan peran koperasi terkait dengan pengelolaan manajemen kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM koperasi, penggunaan teknologi dan sistem informasi, baik dalam manajemen koperasi maupun dalam menjalankan usahanya.

“Untuk itu, perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan serta kemitraan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan modernisasi koperasi,” ujar Ferlin.

Ferlin juga berharap, melalui pelatihan tersebut dapat meningkatkan wawasan para peserta sekaligus memajukan usaha koperasi di Kabupaten Banggai.

Dalam pembukaan pelatihan yang mengangkat tema “modernisasi koperasi pangan industri” tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Banggai Helena Agustina Padeatu mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan tersebut untuk meningkatkan kompetensi pengurus koperasi secara kelembagaan maupun manajemen berbasis industri dan digital, untuk menuju koperasi yang modern, mandiri dan berdaya saing.

Selama tiga hari, para peserta yang merupakan pengurus koperasi akan dibekali pengetahuan tentang perkoperasian beserta dinamikanya.

Asisten Deputi Pengembangan dan Pembaruan Perkoperasian Kementerian Koperasi UKM Bagus Rachman yang membawakan materi tentang strategi pengembangan koperasi di era digital mengatakan, untuk bisa bersaing di skala industri, mau tidak mau koperasi-koperasi yang ada mesti melakukan merger untuk memperluas dan memperkuat daya tawarnya di pasar industri.

Sementara itu, Toni Susanto dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) memaparkan tentang mekanisme pengajuan dana (pembiayaan) di LPDB. Pada intinya, kondisi keuangan koperasi menjadi syarat wajib yang harus diperhatikan pengelola koperasi. “Kalau kondisi keuangan koperasi bapak ibu bermasalah, saya pastikan pengajuannya (pinjaman) ditolak” ujar Toni Susanto.

Penasihat bisnis Agriterra Indonesia Arsiya Isrina Wenty Octisdah dalam kesempatan itu memberikan materi terkait skema bisnis koperasi pangan modern. Agriterra merupakan lembaga internasional non-pemerintah asal Belanda yang memberikan pendampingan bagi koperasi yang akan membangun industri di sektor pertanian.

Laporan; Mu’awanah

(Bagian Prokopim Setda Banggai)

Pos terkait