Biaya Haji 2023 Diperkirakan Bakal Naik

Amri Yusuf. (Foto: dok)

Jakarta, 50detik.com– Biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) 2023 diperkirakan bakal mengalami kenaikan.

“Rencana penyesuaian besaran biaya haji tidak dapat dihindari seiring naiknya biaya operasional akibat kebijakan baru Pemerintah Arab Saudi,” ungkap anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf di sela acara “Sosialisasi BPIH 1443 H dan Keuangan Haji”, Kamis (8/12/2022).

Menurutnya, penyesuaian itu, bukan karena pengelolaan dana hajinya tidak benar tapi itu realitas di lapangan yang tidak bisa kita hindari karena biaya-biaya semuanya meningkat.

Dikatakan, berdasarkan situasi terakhir biaya haji semakin meningkat lantaran Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan khusus terkait biaya pelayanan masyair atau biaya prosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Biaya tersebut meningkat dari semula sebesar 1.531 riyal per jamaah menjadi 5.656,87 riyal atau setara Rp 21,98 juta per jamaah.

Ditambahkan, selain persoalan biaya operasional yang meningkat, subsidi biaya haji yang bersumber dari manfaat BPKH nilainya selama ini tidak proporsional, karena jauh lebih tinggi dari beban biaya ibadah haji yang harus dibayarkan masing-masing jamaah.

Sebagai perbandingan, katanya, pada 2022 besaran BPIH sejatinya mencapai Rp 97,9 juta per orang, sementara yang harus dibayar atau dilunasi jamaah hanya Rp 39,89 juta. Dengan demikian, besaran subsidi untuk biaya haji yang diambilkan dari nilai manfaat pengelolaan keuangan haji oleh BPKH mencapai Rp 58,03 juta atau 59 persen untuk satu orang.

“Jadi yang dibayarkan jamaah Rp 39 juta itu sebetulnya hanya cukup untuk biaya penerbangan sebesar 30,2 persen, biaya hidup 5,8 persen, sebagian akomodasi di Makkah dan Madinah 3,5 persen, dan visa jamaah 1,1 persen,” jelasnya. (*/BPKH)

 

 

 

 

 

Pos terkait