4.509 Anak Putus Sekolah, Anwar – Reny Hembuskan Program NAMBASO Untuk Sulteng

Dr. H. Anwar Hafid. M,Si (Bacagub) dan pasanganya dr. Reny Lamadjido ( Cawagub)

Laporan : Ferdinand Puahadi

PALU,50detik.com – Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).Yang di jadwalkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulan November 2024.

Mulai banyak tokoh politik yang secara terbuka memproklamirkan diri sebagai salah satu Bakal calon (balon) gubernur, dan siap merebut suara masyarakat Sulteng pada pesta demokrasi mendatang..

Bak gayung bersambut, Cerita dari mulut ke mulut itu akhirnya menyebar menjadi konsumsi publik. Bahkan menjadi topik hangat dari para elit politik, sampai warung kopi, tak terkecuali masyarakat di pedesaan turut menanggapinya.

Kecanggihan alat komunikasi dan digital saat ini, menjadi penunjang utama tersebarnya berita Ke berbagai pelosok, dan elemen masyarakat.

Konteks globalisasi dan digitalisasi seperti ini. Menjadi keuntungan tersendiri bagi siapapun yang berniat mengikuti pertarungan yang membutuhkan suara publik. Bahkan semua peminat politik, termasuk calon kandidat calon, telah menggunakan sarana tersebut, sebagai wadah bersosialisasi.

Lalu siapakah diantara mereka yang sudah siap dengan pasangan calon wakil gubernur (Cawagub) bakal mendampinginya pada perhelatan pilkada mendatang?
Sampai saat ini, baru Anwar Hafid yang sudah secara terbuka memboyong Reny Lamadjido, (Wakil walikota Palu) saat ini.

Walaupun belum secara resmi kedua pasangan belum mendeklarasikan diri, tetapi Sudah berkembang sejumlah opini dari berbagai pihak, termasuk kalangan internal partai yang turut membenarkan berita tersebut.

Jika ini benar, maka banyak tokoh politik bahkan pemangku jabatan dan cendikiawan. Yang menilai bahwa keduanya merupakan sosok yang sepadan dan layak memimpin daerah Sulteng, karena latar belakangnya, sama – sama mapan dan paham pada penyelenggaraan birokrasi pemerintahan.

Terbersit pula berita, bahwa selain berpasangan, keduanyapun telah mempersiapkan pilar Visi – Misi, mereka sebut NAMBASO ( Anak Miskin Bisa Sekolah).

Berbicara tentang pendidikan, sejumlah kalangan menganggap program tersebut merupakan solusi bagi ribuan anak tidak mampu di Sulawesi Tengah. Dimana saat ini tidak lagi melanjutkan pendidikannya, karena orang tua tidak mampu membiayai. Menurut data Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2023.

Tidak kurang 4.509 anak Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Terpaksa meninggalkan bangku kelasnya, karena persoalan biaya. Ini baru data SMA/SMK dan kita belum membahas mereka yg sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi,*

Pos terkait