Palu, 50detik.com- Kolaborasi Indonesia Ramah Lansia (IRL) dengan BKKBN melalui Direktorat Ketahanan Keluarga Lansia terus gencar dilakukan sebagai upaya peningkatan lansia tangguh dalam pelaksanaan sekolah lansia bagi anggota BKL (Bina Keluarga Lansia).
Koordinator Bidang Pelembagaan Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan dr. Elsa Pongtuluran, M.Kes bersama Pelaksana di Bidang Evaluasi Bina Keluarga Lansia dan Rentan, Ema Florenta Sinuhaji, S.Gz, MHAPL berkunjung ke Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (9/3/2022) untuk melaksanakan kegiatan Uji Publik Panduan Pelaksanaan Penguatan Pelayanan Ramah Lansia melalui Tujuh Dimensi Lansia Tangguh dan Pendampingan Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia.
BKL Pelita Hati yang berlokasi di Desa Pombewe Kabupaten Sigi merupakan satu-satunya Sekolah Lansia yang ada di Sulawesi Tengah. “Sekolah ini sudah berdiri setahun. Dengan berdirinya sekolah ini, lansia dapat mengasah keterampilannya. Ada keterampilan menganyam, seni dan olahraga.”, Ujar Erwin Ketua BKL Pelita Hati.
“Sejujurnya kami masih bingung terkait pencatatan dan pelaporan kegiatan sekolah lansia ini, kemarin kita laporkan ke Dinas Pendidikan dan ternyata mereka juga tidak memiliki program sekolah lansia. Dengan adanya pertemuan ini kami jadi tau harus lapor kemana, ternyata ke BKKBN”, Lanjut Erwin.
Erwin menjelaskan bahwa Setiap tahun Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) Sulawesi Tengah aktif mengadakan lomba lansia, dan Lansia di BKL Pelita Hati aktif mengikuti setiap kegiatan yang ada untuk diikutkan dalam lomba Paduan suara Mars Lansia ataupun tari-tarian.
Kebutuhan Lansia di Pelita Hati tidak hanya seni dan bakat, lansia butuh pendampingan kerohanian, dengan kerja sama dengan PKB di daerah setempat sebagai pendamping rohani. Dalam paparannya dr. Elsa menjelaskan bahwa Sekolah Lansia ini memiliki tujuan yang sama dengan program lansia tangguh. Selain meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan lansia, kedekatan spiritual, serta meningkatkan usia harapan hidup agar menjadi lansia yg bermartabat.
“Ternyata Sulawesi Tengah sudah ada Sekolah Lansia dan BKL Pelita Hati ini menarik. Untuk Sekolah Lansia, kurikulumnya menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada di wilayahnya. Misalnya di Sulawesi Tengah lansianya butuh olahraga dan seni bisa disesuaikan kurikulumnya. Kalo di Jawa Barat, Lansia sebelum masuk kelas di lakukan pemeriksaan kesehatan”, Ujar dr.Elsa.
Erwin juga menaruh harap pada BKKBN mungkin jika ada anggaran bisa studi banding ke sekolah lansia di daerah lain yang bisa menjadi acuan, seperti Jogja dan Jawa Barat.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, S,.Sos, MM didampingi Kepala Bidang KSPK, Ruwayah,SE,MM menghadirkan peserta dari Dinas PPKB Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu, dan Kabupaten Sigi yang menangani Bina Keluarga Lansia (BKL).
“ Melihat pentingnya pertemuan ini, maka saya mengharapkan Bapak/Ibu Pengelola BKL di tingkat Kab/Kota sekalian dapat mempelajari dan mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, dan harus menjadi acuan bagi Bapak/Ibu Pengelola BKL di tingkat Kab/Kota untuk melakukan percepatan capaian kinerja, mengkontrol pelaksanaan serta pada pencatatan dan pelaporannya”, Ujar Kaper Tenny.
Turut hadir Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Pengurus Kelompok BKL Ar-Rahman Kelurahan Siranindi, Kelompok BKL Mustika Kelurahan Mpanau, dan Kelompok BKL Pelita Hati Desa Pombewe Kab. Sigi.
Sumber: Humas BKKBN Sulteng