Laporan : Ferdinand Puahadi.
POSO – 50detik.com — Alat Pelindung Diri (APD) adalah fasilitaa untuk memperkecil resiko dokter dan para medis terinfeksi virus yang sama dari pasiennya.
Karena itu dibutuhkan kerjasama semua pihak memikirkan perlengkapan sangat urgensi fungsinya itu bagi penanganan covid 19 di kabuapten Poso.

“Saya berharap masih ada yang tergerak hatinya khususnya mereka yang berpendapatan lebih agar jangan membiarkan para medis kita mengambi resiko melakukan perawatan hanya menggunakan peralatan seadanya,” ungkap dokter Verna Gladies Merry Inkiriwang (VGMI) melalui sambungan telepon seluler saat menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa pulang ke Poso akibat keberadaanya saat ini sedang merawat keluarga yang juga sakit.

“Selain itu, saya dan keluarga juga memohon maaf sebesar besarnya karena sudah beberapa kali ada agenda kami untuk pulang ke Poso tetapi selalu terkendala dengan berbagai sebab. Dan puncak masalah kami dan kita semua harus terima, adalah pandemi virus korona ini. DI saat hiruk pikuk covid 19 itu, saya harus merawat lagi keluarga yang sakit di sini,” jelas dokter Verna (sapaan akrab) VGMI dari balik ponselnya.” Sabtu, ( 18/4/2020).
Walaupun tidak berada di Poso, mantan anggota DPR – RI selama dua periode Dapil Sulawesi Tengah ini masih tetap memikirkan keberadaan masyarakat kabupaten poso yg juga sama dwngan daerah lain sedang berhadapan dengan covid 19.
Langkah sedang dilakukan adalah mengupayakan pembagian berbagai bantuan Alat Pelindung Diri (APD) yang memang masih kurang di Poso.
“Dokter dan para medis itu garda paling depan dan sangat rentan terjangkit virus yang sama dari pasienya. Saya yang berpendidikan dokter dan memahami persis pandemi virus korona tersebut, tidak mungkin hanya berdiam diri membiarkan rekan – rekan medis menghadapi resiko seperti itu,” ungkap dokter yang terjun ke dunia politik ini menyampaikan perasaan kuatirnya.
Ia mengakui bagaimana sulitnya mendapatkan berbagai peralatan APD di jakarta saat ini. Hal tersebut di sebabkan jumlah daerah membutuhkan sangat banyak.
“Kalau soal harga biar mahal kita masih berupaya mengatasinya. Bagi saya yang penting itu keselamatan dokter dan para medis kita. Caranya, adalah dengan memperlengkapi mereka melalui fasilitas APD yang bisa memberi proteksi sesuai standar ( SOP) penangan covid 19.” terang Verna.
Perempuan sudah sukses kariernya di usia muda ini memberi pesan kepada masyarakat Poso untuk secara bersama sama peduli sekaligus memperkecil penyebaran virus ( covid 19) di wilayah Poao.
“Sebagai mahluk sosial Kita semua harus sama – sama saling mengasihi , termasuk ikut peduli tugas dokter dan para medis rumah sakit dengan mengurangi atau menghilangkan jumlah orang yang tertular virus korona di wilayah Poso,” sebutnya.
Menurutnya, cara yang bisa dilakukan adalah kerja di rumah saja kalau memungkinkan, hindari kontak dengan yang sudah memiliki gejala korona dengan ciri – ciri suhu panas tubuh meningkat, batuk terus menerus, dan sesak nafas.
Selain itu, katanya, hindari penggunaan angkutan umum (taksi) kalau tidak sangat penting harus keluar rumah, hindari tempat pertemuan besar dan umum seperti; bioskop, Mall, Restoran, atau tempat pertemuan lainya yang kita tidak ketahui siapa saja yang mendatangi tempat tersebut.
Ia juga menyebut, bagi orang yang sudah menyadari pernah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi korona, jangan sungkan sampaikan ke petugas medis terdekat supaya mendapat petunjuk serta pengobatan atau pemberlakuan karantina mandiri.
“Kalau masyarakat berbohong menyampaikan sebenarnya pernah dialami itu sama halnya kita tidak menghambat penyebaran virus tersebut, sekaligus memperkecil peluang kita untuk menerima pengobatan cepat akhirnya menghilangkan harapan sembuh. Kalau kita semua mempunyai kesadaran yang sama mengawasi diri masing masing saya kira dengan pertolongan Tuhan wabah ini pasti cepat berakhir,” papar dokter Verna.***