JAKARTA, 50detik.com – Pemerintah Kabupaten Poso melalui Dinas Pendidikan baru saja melakukan audiensi, dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk membahas dampak gempa bumi terhadap infrastruktur pendidikan di wilayah Poso.
Pertemuan ini merupakan Tindak lanjut dari permohonan bupati poso, dr. Verna GM Inkiriwang. Kepada Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. Saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di wilayah Pesisir Kabupaten Poso beberapa waktu lalu.
Melalui audensi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Poso memaparkan rincian kerugian dan kerusakan yang dialami 43 sekolah, mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK. Sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan ringan maupun berat, sehingga berdapak pada tengganggunya proses belajar mengajar di sejumlah satuan pendidikan.
Bahkan terdapat empat sekolah yang terpaksa melaksanakan pembelajaran di luar kelas, karena gedung sekolahnya telah rubuh.
Tim Revitalisasi Satuan Pendidikan Kementerian bersama Tenaga Ahli Satuan Pendidikan Aman Bencana, telah melakukan analisa teknis terhadap laporan dan dokumentasi yang disampaikan.
Dari hasil kajian mendalam tim revitalisasi dan tenaga ahli satuan pedidikan aman bencana, diperoleh beberapa kebijakan antara lain :
15 Sekolah Dasar akan segera mendapatkan intervensi melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan pada tahun anggaran berjalan, dengan fokus pada pembangunan baru, dan rehabilitasi gedung.
Adapun bagi sekolah yang masih melaksanakan pembelajaran darurat di luar gedung, pihak Kementerian Pendidikan dasar dan menengah akan segera mengatasinya dengan pengiriman tenda sebagai ruang belajar sementara bagi para siswa terdampak bencana di kabupaten Poso.
Menyikapi hal tersebut, kepala Dinas Pendidikan Poso menyampaikan apresiasi atas respons cepat pemerintah pusat.
“Dengan adanya program revitalisasi ini, kami berharap proses belajar mengajar di sekolah-sekolah terdampak gempa akan segera pulih kembali, kemudian anak-anak kembali belajar dengan nyaman,” ungkapnya. (Fer)
