Laporan: Darmawan
Pasangkayu, 50detik.com- Puluhan massa aksi menendang barikade personil kepolisian dalam simulasi pengamanan pemilihan kepala daerah tahun 2020 di Kabupaten Pasangkayu ricuh. Akibatnya massa bubarkan menggunakan water canon.
Dari pantauan media ini, kericuhan terjadi akibat sekelompok massa tiba-tiba datang dan bergabung dengan massa aksi dan melakukan pelemparan kearah personil kepolisian hingga suasana semakin memanas.
Aksi yang di koordinatori Sulaiman pun terlibat saling dorong dan menendang barikade serta melempari personil polisi yang melakukan pengamanan tahapan pilkada tahun 2020.
Massa aksi yang tidak menerima hasil perhitungan suara itu pun di depan kepolisan menyampaikan yel-yel KPU curang, KPU curang berulang-ulang dan mereka juga memaksa menerobos masuk ke kantor KPU namun dihalau personil kepolisian.
Personil pengaman pilkada yang bertugas terpaksa membubarkan kerumunan massa menggunakan water kenon namun juga belum mundur hingga kepolisian melepaskan tembakan peringatan beberapa kali barulah massa mulai mundur dan beberapa massa diamankan higga situasi kembali kondusif.
Kapolres kabupaten pasangkayu AKBP Leo H. Siagian mengatakan, kegiatan adalah kegiatan simulasi pengamanan pemilihan kepala daerah Kebupaten Pasangkayu Tahun 2020 yang akan berlansung 9 Desember.
Menurutnya Leo bahwa simulasi ini bertujuan untuk meingkatkan kesiap siagaan dan kesiapan anggota untuk memahami teknik-teknik dalam melakukan pengamanan tahapan pilkada.
Kegiatan simulasi yang berlangsung dilapangan Corona Polres Pasangkayu pada Sabtu (29/8/2020) pagi dan turut di saksikan Wakapolres Pasangkayu Kompol Ade Chandra Capa Yanto dan beberapa perwira laiannya yang turut ambil peran dalam simulasi tersebut.
Diketahui simulasi pengamanan pilkada 2020 ini merupakan simulasi pertama dilaksanakan untuk wilayah Sulbar.