Laporan: Darmawan
Pasangkayu, 50detik.com- Terkait meninggalnya Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) di Kendari. Hal itu membawa duka mendalam bagi pemuda di Pasangkayu hingga melakukan shalat ghoib di Aula Polres Matra, sebagai bentuk solidaritas mereka.
Kejadian naas tersebut, mendapat keprihatinan dari Mahasiswa dan Pemuda di Kabupaten Pasangkayu, sehingga melakukan aksi demonstrasi dan shalat ghoib di Mako Polres Matra, Senin, 30 September.
Dikaetahui tertembaknya mahasiswa UHO di Kendari terjadi pada Kamis, 27 September 2019 lalu. Randi tertembak saat melakukan unjukrasa penolakan Rancangan UU KPK dan Rancangan KUHP.
Terkait hal itu, HMI dan pemuda Pasangkayu menggelar aksi dan shalat ghoib bersama Kapolres AKBP Made Ary Pradana dan ratusan personilnya kepolisian. Ini dilakukan sebagai respon atas meninggalnya mahasiswa saat menggelar aksi beberapa hari lalu.
Kordinator lapangan, Muhammad Abby usai menyampaikan orasinya meminta Kapolres Matra untuk memimpin langsung shalat ghoid. Hal itu, sebagai respon dan solidaritas atas meninggalnya mahasiswa Kendari ketika menyuarakan aspirasi mereka.
Kapolres Matra Made mengatakan, Sholat Ghoib hari ini untuk menghormati adik-adik Mahasiswa yang menjadi korban saat aksi unjuk rasa. Dan terkait hal itu, sholat ghoib dilakukan sebagai bagian dari sesama manusia untuk mendo’akannya agar diterima disisi Allah SWT.
“Kami juga turut prihatin dengan meninggalnya Mahasiswa di Kendari, dan hari ini untuk menghormati adik–adik Mahasiswa yang menjadi korban kami melaksanakan sholat Ghaib bersama dan mendoakan agar diterima disisi Allah SWT,” terang AKBP Made Ary Pradana.
Dirinya menambahkan, atas insiden yang terjadi itu, Polri memastikan melakukan penyelidikan dan Penyidikan untuk mengetahui siapa pelaku untuk bertanggungjawab. Dan akan ada sanksi yang akan diberikan kepada oknum.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan ucapan Bela sungkawa serta duka yang mendalam atas apa yang terjadi kepada dua mahasiswa yang menjadi korban saat kerusuhan itu.