KUNJUNGAN: Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Palu diterima oleh kepala Puskesmas Malambora Wani, Dian Andriani, SKM di Puskesmas Malambora Wani, Kecamatan Tanantovea
Donggala, 50detik.com- Tim dosen Poltekkes Kemenkes Palu yakni Siti Khadijah Batjo,S.SiT., MPH, Arie Maineny,S.SiT.,M.Kes, Yuli Admasari, M.Tr.Keb dan Narmin,S.ST., M.Keb melaksanakan program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) di Puskesmas Malambora Wani, Kecamatan Tanantovea, Kab. Donggala (30/12).
Siti Khadijah Batjo, Ketua tim dosen Poltekkes Kemenkes Palu mengatakan bahwa program ini bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas), Poltekkes Kemenkes Palu dalam melaksanakan kegiatan Investing in Nutrition and Early Years (INEY) akhir tahun ini.
“Bukan hanya Poltekkes Kemenkes Palu saja yang melakukan kegiatan ini, melainkan Poltekkes di seluruh Indonesia. Kegiatan ini berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Wilayah Setempat, dimana meliputi kegiatan imunisasi dan pencegahan stunting dengan sasaran kader, ibu hamil dan balita” ungkap nya.
Siti Khadijah melanjutkan bahwa di Puskesmas Malambora Wani tim dosen melakukan asistensi teknis dalam pelaksanaan MT Lokal, PMT Penyuluhan dan MP-ASI, Jangkauan Pemeriksaan ANC ibu hamil dan pemantauan pertumbuhan balita.
Kepala Puskesmas, Dian Andriani, SKM, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Dian Andriani berharap agar 25 kader yang telah selesai menjalani pelatihan dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik, termasuk langsung menginput laporan melalui aplikasi yang telah disediakan. Dian juga menekankan pentingnya regenerasi kader kesehatan, mengingat tugas kader di masa depan akan semakin bertambah, khususnya dalam penggunaan teknologi.
“Kami berharap tidak ada lagi kader kesehatan yang berusia lanjut karena ke depannya, tugas kader akan semakin kompleks, termasuk penginputan data secara digital,” ujarnya.
Dian berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat, terutama dalam mendukung kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan balita.
Erni, salah satu kader Posyandu dari Wani 1, mengungkapkan tantangan yang dihadapi selama menjalankan tugasnya dalam kegiatan asistensi teknis yang digelar baru-baru ini. Ia menyampaikan bahwa masih banyak ibu balita yang tidak membawa buah hati mereka ke Posyandu, sehingga para kader harus melakukan kunjungan rumah untuk menjemput balita tersebut.
“Kami sudah mencatat dan melaporkan balita yang tidak datang ke Posyandu kepada Pak Kades, tetapi sejauh ini belum ada tindak lanjut terkait hal tersebut,” ujar Bu Erni.
Ia juga menambahkan bahwa Posyandu adalah milik masyarakat, untuk masyarakat, dan dari masyarakat. Oleh karena itu, pengawasan terhadap kegiatan Posyandu seharusnya menjadi tanggung jawab tingkat desa atau kelurahan.
“Kegiatan ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara kader, masyarakat, dan pemerintah desa dalam memastikan pelayanan kesehatan, khususnya bagi balita, dapat berjalan dengan optimal. Dukungan dari semua pihak diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Posyandu bagi tumbuh kembang anak” tuturnya.(*)