Laporan: Darmawan
Pasangkayu, 50detik.com- Puluhan masyarakat Desa Sarudu, Kecamatan Sarudu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat menduduki PT. Awana Sawit Lestari (ASL) pada senin kemarin mendatangi perusahaan untuk menagi janji dan menuntut perusahaan untuk bertanggungjawab bau limbah yang meresahan warga itu.
Mirisnya, perusahaan yang serupa sempat beroperasi di Bambalamotu yaitu PT. Toskano yang belum lama ini tutup lantaran berulang kali diprotes puluhan warga juga persoalan bau yang ditimbulkan seperti udara yang kurang segar di daerah tersebut kini muncul lagi perusahaan baru dengan nama PT. ASL.
Massa unjukrasa yang terdiri dari mahasiswa, pemuda dan warga itu mengatas namakan Aliansi Pemuda Peduli Sarudu (APPS) berunjukrasa di depan perusahaan ASL untuk menuntut janji dan memperbaiki pengelolahan pembuangan limbah karena dinilai meresahkan warga dengan bau yang ditimbulkan.
Aksi pun berujung dialog antara massa aksi dengan pihak perusahaan yang Koordinatori aksi, As’ad Rasyid mengancam, akan kembali turun berunjuk rasa dengan massa yang lebih besar apabila kedua tuntutan yakni 30 persen masyarakat lokal dipekerjakan dan perbaikan pembuangan limbah itu belum bisa diselesaikan dalam waktu 6 bulan.
Sementara itu, Manager ASL, Suroso menanggapi tuntutan itu mengatakan, akan berupaya menyelesaikan persoalan tersebut dalam waktu 6 bulan sesui kesepakan bersama apa yang menjadi tuntutan massa aksi termasuk perekrutan kouta tenga kerja masyarakat local yang dinilai keliru dan perbaikan pengelolahan limbah.
“Tenaga kerja yang di perjakan saat ini kebanyakan masyarakat local disini, bahkan disebutnya sekitar 80 persen. Tenaga skil hanya beberapa orang saja berasal dari luar” Bantah Suroso Maneger ASL.
Menurutnya menganai bau udara yang kurang sedap ditimbulkan perusahaan ini akan segera diperbaiki sebagaimana tuntutan para pengunjukrasa yang memberikan deadline samapai 6 bulan terhitung sejak aksi ini digelar. Aksi ini pun mendapatkan pengawalan dari kepolisian.