Laporan : Mulyadi T Bua
Luwuk50detik.com-Komitmen JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), menjaga serta melestarikan lingkungan, tak hanya sekedar wacana. Namun perusahan Migas tersebut telah jauh melangkah dengan program-program terkait lingkungan hidup.
Seperti belum lama ini JOB Tomori menggelar program Inovasi budiaya Mangrove Hidroponik dengan mengandeng kelompok pemuda yang tergabung dalam Bank Sampah Unit (BSU) Montolutusan Desa Paisubololi, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai.
Bertempat di Desa Paisubuloli, belum lama ini, JOB Tomori melalukan peluncuran perdana program Instalasi Mangrove Hidroponik. Pada momen itu hadir, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Toili-Baturube Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Nurudin Mansur, Camat Batui Selatan yang diwakili Erlan A. Salukondo, SH, Kepada Desa Paisubuloli Retmon Samadui, perwakilan JOB Tomori selaku pemarkarsa kegiatan.serta perwakilan masyarakat.
Giat tersebut diawali dengan penyampaian sambutan oleh Direktur BSU Montolutusan Agustin Andrita. Dalam sambutannya dia menekankan pentingnya jiwa relawan pada setiap kegiatan. Contohnya pemuda di Desa Paisubuloli yang tergabung dalam BSU Montolutusan sudah berhasil menorehkan beberapa prestasi kerja yang membanggakan, karena diawali dengan semangat relawan yang begitu tinggi.
“Berangkat dari semangat sebagai relawan selama ini, salah satu program yang telah berhasil dilakukan pemuda Desa Paisubololi yang tergabung dalam BSU Montolutusan yaitu program replikasi budidaya mangrove hidroponik yang sudah menghasilkan sekitar 1.500 bibit hidroponik dan serta sudah berhasil dipasarkan, bekerjasama dengan JOB Tomori,” kata Indri sapaan akrab Agustin.
Sementara itu, Kepala Desa Pasibuloli, Retmon Samadui menyampaikan dukungannya terhadap program yang dilaksanakan JOB Tomori bersama dengan BSU Montolutusan dan berharap kerjasama yang baik tersebut terus di jalin serta di tingkatkan demi kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup untuk anak cucu kedepan.
Kemudian sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala KPH Toili-Baturube, Nurudin Mansur. Nurdin mengatakan betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove di wilayah kabupaten Banggai. Sebab sebagian area hutan mangrove berstatus berpotensi kritis, jika tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi kerusakan hutan Mangrove.
“KPH Toili Baturube menyambut baik apa yang dilakukan pemuda di Desa Paisubololi yang melakukan pembibitan mangrove melalui metodologi pembibitan mangrove menggunakan instalasi hidroponik pertama di Indonesia, mudah-mudahan kegiatan yang postif ini bekerjasama dengan JOB Tomori bisa berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Terpisah, Relation, Securiti And ComDev Manager JOB Tomori, Agus Sudaryanto, menyampaikan bahwa JOB Tomori berkomitmen mendukung upaya yang dilakukan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan. Hal itu dilakukan sebagai gerakan sosial bersama masyarakat demi melestarikan lingkungan hidup.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif dan kreatifitas pemuda Desa Paisubololi, semoga apa yang dilakukan saat ini menjadi investasi berharga untuk generasi berikutnya,” pungkas Agus.
Usai acara seremonial peresmian instalasi hidroponik pembibitan mangrove, acara selanjutnya dilakukan penanaman bibit mangrove di areal Desa Paisubololi. Dengan harapan kelak kawasan itu akan menjadi objek wisata mangrove sebagaimana program pemerintah desa setempat.
Untuk di ketahui, sebelumnya program penanaman mangrove JOB Tomori telah dilakukan sejak tahun 2012 dan tercatat ada sekira 143.000 bibit pohon mangrove yang telah ditanam dibeberapa kawasan konservasi mangrove yang tersebar di sekitar wilayah operasi JOB Tomori dan dibeberapa lokasi lainnya di Kabupaten Banggai.
Program itu atas kerjasama dengan pihak perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, instansi terkait dan masyarakat.
Untuk tahun 2021, JOB Tomori meluncurkan program inovasi pembibitan mangrove hidroponik dengan penggunaan MOL sebagai sumber nutrisi yang mampu mempercepat laju pertumbuhan bibit Mangrove hingga 3 (tiga) kali lipat dan merupakan metode pembibitan mangrove yang pertama kali dilakukan di Indonesia bahkan di dunia.***