Poltekkes Kemenkes Palu dan Puskesmas Marawola Kolaborasi Sukses: Edukasi Gizi dan PMT untuk Kurangi Stunting di Sigi

Palu, 50detik.com– Masalah stunting di Kabupaten Sigi masih menjadi perhatian utama, dengan prevalensi mencapai 26,4% berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia 2024, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sebesar 12,9%.

Hal ini yang mendorong tim dosen Pengabdian Masyarakat ( Pengabmas ) Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Gizi, yakni Nurjaya,S.Pd,M.Kes, Elvyrah Faisal, SKM,MPH, DR. Abdul Farid Lewa,SKM,MPH, Wery Aslinda,S.Si,M.Si dan DR. Nurmiaty,S.SiT,MPH, untuk menekan angka stunting, berkolaborasi dengan Puskesmas Marawola meluncurkan program Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengabmas) yang berfokus pada edukasi gizi dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil di Puskesmas Marawola, Kabupaten Sigi, (24/08).

Menurut Ketua tim, Nurjaya, Spd, M. Kes
program ini berlangsung selama satu bulan, dari Agustus 2024 hingga September 2024, dan mencakup edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang serta demonstrasi cara membuat makanan tambahan berbahan dasar pangan lokal.

” Salah satu makanan yang diperkenalkan adalah tetu, kudapan tradisional yang diperkaya dengan protein dari kacang-kacangan. Selain itu, ibu hamil juga diajak membuat makanan lain seperti nugget ikan kembung, panada ikan lolosi, dan baruasa kacang tanah, yang semuanya mengandung protein dan nutrisi penting” jelasnya.

Selain itu, kata Nurjaya, kegiatan ini dilakukan dengan metode demonstrasi, penyuluhan dan diskusi untuk memberikan pemahaman tentang konsep gizi seimbang berbasis pangan lokal. ” Demonstrasi pembuatan makanan tambahan bertujuan memperkenalkan teknik memasak yang sederhana dan efektif dan pemberian makanan tambahan juga menjadi bagian dari intervensi untuk meningkatkan status gizi ibu hamil” kata Nurjaya yang juga Wakil Direktur II Poltekkes Kemenkes Palu.

Nurjaya menekankan pentingnya pemanfaatan bahan pangan lokal yang kaya akan Asam Amino Esensial (AAE) dalam pencegahan stunting. “Kekayaan pangan lokal di Kabupaten Sigi memiliki potensi besar untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita. Oleh karena itu, kami mendorong masyarakat untuk memanfaatkannya secara optimal,” ujarnya.

Program ini juga melibatkan pelatihan bagi kader Posyandu dan keluarga ibu hamil agar mereka dapat terus mempraktikkan pola makan sehat dengan menggunakan bahan lokal. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta, di mana skor post-test lebih tinggi dibandingkan pre-test.

Dengan hasil yang menjanjikan ini, Poltekkes Kemenkes Palu dan Puskesmas Marawola berkomitmen untuk terus mendukung edukasi dan pendampingan masyarakat guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Sigi serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak secara berkelanjutan.

Kepala Puskesmas Marawola menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Gizi di wilayah kerjanya.

” Kami menyediakan fasilitas dan dukungan dalam pelaksanaan program, kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan edukasi gizi untuk diakses dengan baik oleh ibu hamil di wilayah kerja kami” ungkapnya.

Kepala Puskesmas mengharapkan dengan menggabungkan keahlian akademik dari Poltekkes dan sumber daya lokal dari Puskesmas, program ini membawa dampak positif yang signifikan pada kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.*

Pos terkait