PJs. Bupati Banggai Buka Komunikasi, Informasi, Edukasi BPOM

Pjs. Bupati Banggai Raziras Rahmadillah, S.STP.,M.A saat menghadiri sekaligus membuka secara resmi acara KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) Badan POM Kabupaten Banggai, bertempat di Cafe Daeng Mangge Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Rabu (2/10/2024).

Luwuk, 50detik.com – Pjs. Bupati Banggai Raziras Rahmadillah, S.STP.,M.A menghadiri sekaligus membuka secara resmi acara KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) Badan POM Kabupaten Banggai, bertempat di Cafe Daeng Mangge Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Rabu (2/10/2024).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan POM Kabupaten Banggai kerjasama Pemda Banggai dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kab. Banggai, dengan mengangkat tema: “Peningkatan Awareness Masyarakat Sebagai Upaya Pengendalian Antimicrobial Resistence Dan Koordinasi Lintas Sektor”.

Turut hadir mewakili Kajari Banggai, Kepala Badan POM Kabupaten Banggai Drs. Dharmanto, MPPM bersama seluruh jajarannya, mewakili perangkat daerah, para Pimpinan Apoteker, Para seluruh peserta KIE, serta undangan lainnya.

Mengawali sambutan Kepala Badan POM Kabupaten Banggai Drs. Dharman, MPPM dalam sambutannya mengatakan, kita ketahui bersama, bahwa pengawasan obat dan makanan sebagai integral pembangunan kesehatan di Indonesia akan senantiasa meningkatkan lingkungan strategis yang sangat dinamis, adanya globalisasi ekonomi dan persaingan dagang serta reproduksi industri, sistem pengawasan obat dan makanan sebagai upaya untuk melindungi kesehatan masyarakat dari obat dan makanan yang tidak memenuhi ketentuan dan tidak memenuhi syarat khususnya di kabupaten banggai sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam menjamin keamanan yang muncul disetiap obat yang beredar di Indonesia, berperan penting dalam pengawasan obat secara prematur dan marketing biasa juga kita sebut dengan sistem pengawasan obat dan makanan, tiga pilar pemerintah pelaku usaha mengingat salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan dan risiko keamanan Kesehatan Global saat ini adalah anti mikrobial resisten maka Badan POM telah membuat peta Jalan rencanakan pengendalian anti mikrobialistis di lingkungan badan pengelola obat dan makanan.

Berdasarkan pada peraturan menteri koordinator bidang usaha di bidang informasi pada tahun 2023, dengan ditandatanganinya komitmen ini seluruh sarana pelayanan kepada pasien di wilayah Kabupaten Banggai diharapkan untuk tidak lagi melakukan penjualan antibiotik secara bebas atau hanya menyerahkan antibiotik kepada masyarakat berdasarkan pembeli, pemantauan kepatuhan terhadap pengendalian penjualan antibiotik melalui pemberitaan rutin di sarana pelayanan kepada masyarakt, pelaksanaan inspeksi bersama dengan lintas sektor pada tahun 2024 yang melibatkan OPD terkait serta organisasi-organisasi profesi yaitu pemerintah Kabupaten Banggai bidang ekonomi pembangunan, Dinas Kesehatan, DinasPerikanan, Dinas Peternakan dan kesehatan hewan, dinas tanaman pangan hortikultural dan perkebunan, diharapkan dapat meningkatkan kesuksesan dalam menyebarluaskan pengetahuan dan tidak kalah penting mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh demi Daerah Kabupaten Banggai kedepan.” ucap Kepala BPOM Banggai Dharman.

Selanjutnya pada kesempatan yang sama Pjs. Bupati Banggai Raziras Rahmadillah dalam sambutannya mengatakan, ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Badan POM Kabupaten Banggai yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sehingga bisa terlaksana dengan baik, kegiatan ini mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM, bagaimana pertumbuhan ekonomikita bisa berjalan dengan baik.

Anti mikroba oleh sistem atau resisten nanti menjadi masalah Global yang terus-menerus menjadi perhatian dunia karena berpotensi menimbulkan dampak kematian ekonomi yang merugikan dimana diperkirakan pada tahun 2050 resistensi anti mikroba akan menyebabkan juta orang meninggal per tahunnya dan dapat menyebabkan produksi GDP sebesar 2-3% memang dari hasil risetnya demikian.

Tapi kita juga masyarakat harus bisa memberikan informasi tentang kita juga jangan memberikan informasikan kepada keluarga semua, bisa memberikan informasi nanti di lapangan kita juga ingatkan kepada anak-anak kita jangan sampai nanti banyak penyalahgunaan obat ini, hampir di seluruh dunia luar biasa tapi juga kita harus menjaga, kita sendiri yang harus menjaga Bagaimana mengendalikan agar tidak salah menggunakan obat-obat, juga salah satu yang dianggap sebagai pemicu utama yaitu masih adanya penggunaan antibiotik yang ekstensi antara lain tindakan meditasi pembuatan sendiri sangat berlebihan, kesalahan penggunaan antibiotik secara luas penggunaan antibiotik sebagai upaya pencegahan dan sebagainya, hati-hati kita sebagai orang tua, anak-anak sekolah adik-adik semua ini juga harus dijaga.” ucap Bupati Banggai Raziras.

Pos terkait