Laporan: Rahmat Pratama
Pasangkayu, 50detik.com—Dua mantan Ketua DPRD Pasangkayu yang berasal dari partai berbeda, Yaumil RM dan Lukman Said menjadi figur central saat ini menuju perhelatan Pilkada Pasangkayu pada 2020 mendatang.
Mengapa demikian ? karena keduanya sejak awal yang menggaungkan akan maju dalam perebutan kursi Bupati Pasangkayu periode 2020-2025.
Sayang langkah keduanya belum bisa disebut mulus semulus langkah Wabup Muhammad Saal, karena baik Yaumil RM yang ketua Golkar Pasangkayu masih harus berjuang mencari minimal satu dukungan lagi untuk mencapai quota enam kursi, karena Golkar sendiri baru mengantongi lima kursi.
Hal yang sama juga terjadi pada diri Lukman Said sebagai ketua PDIP Pasangkayu yang baru mengantongi tiga kursi, sehingga harus berjuang mendapatkan dukungan minimal tiga kursi lagi.
Karena itu keduanya harus menunggu terbangunnya koalisi partai pengusung.
Bila benar, Saal menggandeng Muzawir dari Partai Demokrat, maka peluang untuk keduanya Yaumil ataupun Lukman untuk mendapat dukungan dari Demokrat tipis, begitu juga Perindo, karena konon Abdullah Rasyid akan menggandeng Ketua Perindo Pasangkayu, M Yusri Nur, dan dua partai lain bakal ‘dirangkul’ yakni Nasdem dan Gerindra, sementara PAN dikabarkankan akan menjadi kendaraan politik Thamrin dengan pasangannya Arman Salimin – kader PAN.
Bila hitungan ini benar, maka baik Yaumil maupun Lukman harus bisa bersatu dalam satu perahu dengan koalisi Golkar – PDIP.
Pertanyaannya, siapa yang bakal jadi 01 dan siapa yang harus berada pada posisi 02. Harus salah satu dari keduanya ada yang legowo menerima posisi 02.
Bila keduanya bersatu, bisa jadi merupakan pasangan duet ‘terkuat’ karena keduanya adalah mantan top leader parlemen Pasangkayu, punya kemampuan membangun strategi politik. Bila koalisi dua partai besar ini berhasil ‘dikawinkan’ maka ada perhitungan politik yang akan menempatkan peraih suara terbanyak di pasangkayu dalam artian Yaumil maju 01 dan Lukman diposisi 02, Yaumil – Lukman, tapi bisa jadi sebaliknya Lukman – Yaumil bila komunikasi Politik di pusat terbangun, karena segalanya diatur dari petinggi partai di pusat, disinilah akan terlihat jiwa negarawan keduanya menerima apapun yang diputuskan dari pusat.
Yaumil maupun Lukman ‘petarung politik’ sejati, pada level tingkat nasional keduanya punya nama terukir di sana. Benarkah keduanya bisa dipersandingkan dalam ‘pelaminan’ politik yang namanya Pilkada ? Dan kalo mau aman untuk melenggang maju berkompetisi, maka tak ada jalan lain, harus kedua bergandengan tangan untuk Pasangkayu yang lebih maju.