Palu, 50detik.com– Beberapa hari ini kita dikagetkan berita kematian beberapa sahabat. Bahkan yang terakhir, seolah kita tak percaya. Saudara H.Mustar Labolo juga mendahului menghadap ilahi Rabb.
Kematian adalah suatu kepastian yang tak mungkin bisa ditolak setiap manusia. Bila kontrak jatuh tempo maka suratan takdir dia harus mengakhiri hidupnya.
Malaikat al Maut datang menjemput mengambil apa yang menjadi kehendak Sang Maha Memiliki. Sedikit manusia yang ditangguhkan melintasi ribuan tahun.
Kematian adalah Nasehat terbaik kata orang bijak. Seberapa besar kekuasaan manusia tak bisa melawan soal kematian ini. Tidak Firaun apalagi Raja Namrudz adalah contoh mereka yang gagal lintasi cobaan atas kekuasaan yang dimiliki.
Mereka lupa ada kehidupan lain yang harus dijalani yang lebih kekal.
Pasca Syawal ini roda kehidupan politik kekuasaan kembali digelar.
Nafsu menduduki jabatan baik di kota, kabupaten maupun Provinsi mencuat manusiawi. Para politisi bersama tim suksesnya mencoba tarik perhatian bukan saja kepada Partai Politik agar diusung tapi pemilik suara masyarakatpun tak luput dari ladang garapan agar terpilih.
Tak ada kecap kekuasaan nomor dua. Semua indah ditawarkan membuai jagad politik. Pusaran dan putaran uang ikut menentukan ramainya bursa kandidat kalahkan Baliho genit dan janji janji sumir yang terlontar.
by: Sofyan Farid Lemba