Pembunuhan Keji di Pos Pemeriksaan di Tepi Barat, Dua Warga Palestina Sengaja Ditabrak Hingga Tewas

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina di sebelah pos terdepan Israel di Evitar, dalam solidaritas dengan warga Palestina yang tanahnya disita oleh pemukim Israel [File: Jaafar Ashtiyeh/AFP

Palestina, 50detik.com–Dua saudara Palestina tewas setelah seorang pemukim Israel menabrak mereka dengan mobilnya di dekat pos pemeriksaan di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut kantor berita Wafa yang dikutip dari laman aljazeera.com, kedua bersaudara itu, Mohammed dan Muhannad Mutair, “sengaja” ditabrak di pos pemeriksaan Zaatara, selatan Nablus.

Direktur kantor Kegubernuran Yerusalem di Qalandiya, Zakaria Fayala, seperti yang disiarkan kantor berita resmi Palestina, Sabtu (17/12/2022), mengatakan jenazah Mohammed dipindahkan ke rumah sakit di Nablus, sementara Muhannad dipindahkan ke Rumah Sakit Hadassah sebelum kematiannya diumumkan.

Menurut Fayala, kedua bersaudara itu bepergian dengan tiga saudara kandung lainnya, menjalankan tugas untuk pernikahan saudara perempuan mereka Jumat depan, ketika mobil mereka mogok. Mereka menepi untuk memperbaiki salah satu ban, sebelum mobil pemukim yang melaju kencang itu “sengaja” menabrak rombongan, mengakibatkan kematian Mohammed seketika.

Pemukim kemudian melarikan diri dari tempat kejadian, kata Fayala. Kaki Muhannad diamputasi oleh mobil dan dia meninggal tidak lama setelah mencapai Rumah Sakit Hadassa dalam kondisi kritis, menurut kantor berita Maan. Qalandiya, tempat saudara-saudara tinggal, telah mengumumkan pemogokan umum pada hari Minggu (18/12/2022).

Seorang juru bicara Fatah, faksi terbesar di Organisasi Pembebasan Palestina, menggambarkan insiden itu sebagai “kejahatan keji baru yang dilakukan oleh fasisme”.

“Pendudukan Israel bertekad untuk melakukan kejahatan, dan rakyat kami bertekad untuk menanggapi dan membela diri,” kata Munther al-Hayek dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, dua bersaudara lainnya, Jawad dan Dhafr Rimawi, dibunuh oleh pasukan Israel setelah penyerbuan di desa tetangga mereka.

Menurut PBB, 2022 telah menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak 2006. Penggerebekan dan pembunuhan militer Israel di kota-kota dan desa-desa Palestina terjadi hampir setiap hari, bersamaan dengan peningkatan serangan bersenjata Palestina, serta peningkatan serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

SUMBER: AL JAZEERA

 

 

Pos terkait