LORE 50detik.com – Belum lama ini telah berlangsung Festival budaya lokal yang di selenggarakan para seniman lembah napu – Lore. Parade seni itu di pusatkan di desa Maholo, Kecamatan Lore Timur. Acara ini adalah ajang para pelaku-pelaku seni untuk melakukan peragaan berbagai budaya yang ada di lembah Lore.
Tampilan seni ini, telah di hadiri perempuan pencetus program “Bunga Desa” sekaligus pejabat bupati Poso, dr. Verna GM Inkiriwang.
Dalam penyampaianya, bupati Verna GM Inkiriwang berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi bahkan memberi dukungan untuk terselenggaranya kegiatan tersebut
“Sebagai pemerintah daerah kami berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini dan kami juga memberikan penghargaan kepada seluruh elemen yang telah membantu pelaksanaan kegiatan yang mana program ini sangat sesuai dengan Visi – Misi Daerah, menciptakan kabupaten Poso yang maju, tangguh, dan terdepan di Sulawesi Tengah,” Imbuh bupati Verna menjelaskan.
Di harapkan pula bahwa dari Festival budaya tersebut, akan berdampak pada perubahan sikap generasi muda yang sudah enggan mempelajari budayanya sendiri akibat perubahan sosial yang di timbulkan Iptek dan Globalisasi modern.
“Perayaan budaya seperti ini perlu terus di tingkatkan agar generasi kita dapat memahami secara utuh nilai-nilai seni dan budaya yang telah di turunkan nenek moyangnya sejak dari jaman dahulu. Hal lain yang kita harapkan bahwa dengan kegiatan seperti ini akan terpupuk rasa persaudaraan yang kokoh, untuk membangun tanah Poso yang kita cintai” Terang bupati Verna.
Di terangkan pula bahwa bangsa Indonesia sangat terkenal pada tingkat dunia sebagai culture knowledge, culture behaviour, dan culture artifact, sebagai implementasi dari kesepakatan nasional tentang nilai-nilai ide, gagasan-gagasan dan pandangan hidup, sebagai pedoman untuk berperilaku baik secara internal maupun eksternal.
” Walaupun bangsa Indonesia terdiri dari kumpulan pulau-pulau dan suku bangsa. Dengan budaya yang beraneka ragam, tetapi tetap bernaung dalam Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai Falsafah Negara,” Ujarnya mengakhiri.
Penulis : Ferdinand Puahadi