Pagu Anggaran DAK 2022 Non Fisik BPKB Naik

Palu, 50detik.com–Pagu anggaran DAK Non fisik BOKB kota Palu tahun 2022 mengalami peningkatan 2 kali lipat dari tahun sebelumnya, Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah saat audiensi dengan Wakil Walikota Palu dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M. Kes diruang kerjanya Kamis (7/4/2022)

Untuk itu Tenny berharap dukungan dari pemkot Palu agar anggaran yang dialokasikan bisa terserap maksimal untuk pelaksanaan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Banggakencana) termasuk percepatan penurunan stunting.

“Pagu anggaran DAK fisik dan non fisik BOKB kota Palu ada peningkatan, 2.6 M tahun 2021 naik menjadi 4.3 M di tahun 2022, untuk DAK non fisik BOKB sendiri naik 2 kali lipat dari 1.8 M menjadi 3.7M. Ditahun 2021 yang terealisasi 92%. kami berharap dana yang ada bisa dimaksimalkan realisasinya, Kalau misalnya ada kendala-kendala bisa diceritakan, sayang dana yang ada jika harus dikembalikan” Ujarnya

Tenny juga berterimakasih gerak cepat pemkot Palu yang telah 100% membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat kota hingga kelurahan dengan Total 55 TPPS.
Untuk memenuhi kebutuhan data dalam memetakan permasalahan yang ada di daerah yang berkaitan dengan keluarga dan kesehatan keluarga khususnya dalam pencegahan stunting, BKKBN menyediakan data hasil Pendataan Keluarga 2021 yang bisa digunakan pemerintah daerah. Sebut Tenny pihaknya siap memberikan data ini.

“PK bisa di pakai utk kebijakan program walikota, karena ini lengkap bisa digunakan sebagai data basis jika diperlukan. Tentunya ada pergerakkan, perubahan dilapangan seiring berjalananya waktu, namun data ini terus diupdate sesuai kondisi terkini berdasarkan laporan yang masuk dari Penyuluh KB setiap bulan” Ujar Tenny

Didampingi kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) kota Palu dr Royke Abraham, M.Kes, Wawali menyatakan siap mendukung dalam meningkatkan pencapaian program banggakencana di Kota Palu serta akan menggunakan data PK21 yang dinilainya valid.
“tidak bohong bohong, kedernya masuk rumah mendata apa betul atau tidak. Saya tau sekali kalau BKKBN. Mengukur stunting databasenya itu valid. Daripada kita pusing, lebih baik kita pakai data PK21, yang penting BKKBN kasih” Ujar Reny

Pihaknya saat ini juga tengah mempersiapkan MoU dengan BKKBN tentang Pelayanan dan konseling KB melalui aplikasi Klik KB serta Mou dengan Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah tentang Sistem elektronik evaluasi stunting. Pemkot Palu melalui Dinas P2KBnya juga mulai bergerak memantau dan memberikan penguatan pada 24 kampung KB sebagai upaya mempercepat pencapaian target indikator-indikator program di Kampung KB termasuk penurunan angka stunting

Turut hadir pada audiensi ini Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulteng Irmawati, SE.,MM, Koordinator bidang ADPIN Muh. Rosni, SE.,M.Si, dan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan DP2KB Kota Palu, I Komang Gede Woliantara, SKM, M.M, M.Kes.

Sumber: Humas BKKBN Sulteng

Pos terkait