Pasangkayu, 50detik.com- Menteri Perikanan dan Kelautan RI Edhy Prabowo bersama Komisi IV Anggota DPR RI SDK Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Pasangkayu untuk meninjau dan meresmikan Tambak Udang Vaname milik PT. Randomayang Tambak Lestari (RTL) di Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar. Selasa (09/06/2020) pagi.
Kehadiran Edhy Prabowo bersama rombongan ke Kabupaten Paling Utara Sulbar disambut hangat Bupati Agus Ambo Djiwa, Wakilnya H. Muh. Saal (HMS) Ketua DPRD Hj Alwiaty, Dandim 1427/ Pasangkayu Letkol Inf. Kadir Tangdiesak, Kapolres Mamuju Utara (Matra) Akbp. Leo H Siagian Kepala Kajari Pasangkayu Imam Makmur Saragih Sidabutar, Kepala Pengadilan Negeri (PN) Pasangkayu I Gusti Ngurah Agung Aryanta, Kepala Pengadilan Agama Pasangkayu Hj. Hidayani Paddengeng dan Sekda Pasangkayu H. Firman dan OPD lainnya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Naslah dan Kepala Diskominfo Pers Pasangkayu Suri Fitriah.
Turut hadir dalam Rombongan Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo diantaranya Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Aryo Hanggono, Dirjen Perikanan Tangkap M Zulficar M, Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan TB Haeru Rahayu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP Punk Nugroho, Ajudan Menteri Lettu Yudha Pratama dan Operasional Surveillance Direktorat POA Ditjen PSDKP Ikhsan P.
Edhy Prabowo tiba di Kabupaten Pasangkayu Pukul 10:00 Wita dengan menggunakan Hely Jenis Super Puma H-3213 dengan Copilot Lettu AU Galuh di Lapangan Helipad TSL Pasangkayu Desa Ako Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Pasangkayu dengan aman dan lancar.
Setibanya di Pasangkayu, Edhy Prabowo beserta rombongan dengan menggunakan Mobil menuju ke lokasi Tambak Udang Vaname di dua tempat yakni di Desa Randomayang , Kecamatan Bambalamoto dan di Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo kabupaten Pasangkayu.
Menteri Edhy Prabowo memberikan support kepada pengusaha Tambak dan Budidaya yang telah bersedia dan ingin membantu Masyarakat dengan membangun Perusahaan Tambak Budidaya udang vaname.”Terimakasih kepada pihak swasta yang bersedia membantu Masyarakat hingga hasil para Nelayan bisa di ekspor keluar dan membuat Nelayan tambak bisa lebih sejahtera,” tuturnya.
Edhy Prabowo mengatakan, usaha tambak udang vaname saat ini telah menjadi usaha yang begitu menjanjikan dan menurutnya sebagai wujud peran serta masyarakat dalam hal ini pihak swasta, meski dalam kondisi Covid-19, namun dedikasinya perlu diberi aplaus karena telah bersedia membantu masyarakat dengan membangun perusahaan tambak udang vaname.”Hari ini adalah hari ke-2 kunker saya di sulawesi yang tujuannya untuk meninjau perkembangan dan pengelolaan tambak budidaya yang ada di Sulawesi termasuk di Kabupaten Pasangkayu,” jelasnya.
Lebih jauh, Edhy Prabowo menjelaskan bahwa saat ini budidaya laut telah menjadi suatu perhatian dunia terutama udang vaname, dimana dengan metode budidaya yang baru yaitu sistem yang intensifikasi, budidaya udang vaname dapat menghasilkan pendapatan paling minimal 500 Juta per Tahun.
“Bagi Masyarakat yang ingin usaha, silahkan ajukan Dana KUR. Dimana saat ini telah turun bunganya dari 7% menjadi 6% dengan nominal dari 25 Juta menjadi 50 Juta dan tanpa agungan,” ungkapnya.
Selain itu, Edhy Prabowo juga mengatakan selain dana KUR, saat ini Pemerintah juga telah menyiapkan Badan Layanan Umum di KKP, dengan anggaran yang telah di sediakan yang Nilainya sekitar 1 Trilyun untuk membantu masyarakat yang ingin buka usaha dan membuat budidaya udang vaname.”Bagi Masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman usaha, silahkan mengajukan permohonan kredit usaha dengan membawa atau melampirkan segala kelengkapannya serta bukti-bukti dari upayanya,” urainya.
Saat ini, lanjut Edhy Prabowo, kebutuhan atau permintaan pasar dunia terhadap udang Vaname sekitar 13 sampai 15 juta Ton, dan Indonesia hanya bisa memproduksi hingga 1 Juta Ton lebih dan akan di genjot, tahun ini dapat menghasilkan minimal hingga 4 Juta Ton. “Saya tidak berjanji, namun yang saya butuhkan adalah realisasi dan saya meminta kepada pihak Swasta agar selalu mengutamakan dan memperhatikan Masyarakat. Dan jangan lagi ada diskriminasi kepada Masyarakat tambak dan Nelayan, karena Masyarakat adalah rajanya Pemerintah dan Presiden telah memberikan kemudahan bagi masyarakat Nelayan yang ingin membuka usaha budidaya tambak,” tegasnya.
Edhy menambahkan bahwa meskipun saat ini dunia dilanda pandemi Covid-19, namun menurutnya melalui KKP, Indonesia memiliki peluang dalam membangkitkan perekenomian. Karena dengan adanya Covid-19 ini, permintaan budidaya ikan dan udang meningkat pesat.”Saya berharap Kabupaten Pasangkayu menjadi salah satu Kabupaten yang dapat memanfaatkan kesempatan ini,” harapnya.
Dalam sambutannya, Bupati Pasangkayu H Agus Ambo Djiwa menyampaikan permintaan maafnya karena dalam penjemputan tidak sesuai degan Protap penanganan Covid-19.”Saya mewakili Masyarakat Pasangkayu meminta maaf atas ketidak nyamanan pak Menteri saat berada di Kabupaten Pasangkayu,” ungkapnya.
H Agus juga menyampaikan kesiapan Kabupaten Pasangkayu menjadi penyangga buat Ibu Kota yang baru. Dirinya juga mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu telah menyiapkan lahan seluas 1.000 Ha untuk pembangunan pelabuhan Internasional.
“Kami Kabupaten Pasangkayu berbatasan langsung dengan Ibu Kota baru NKRI dan kami siap untuk menjadi penyangga Ibu Kota yang baru,” tuturnya.
Sementara itu, Anggota DPR-RI Komisi IV H Suhardi Duka mengatakan bahwa komisi IV DPR-RI selalu supportif untuk bapak menteri baik dari sisi anggaran maupun program.”Menteri KKP sangat baik dan semua programnya sangat pro kepada Rakyat sehingga semua programnya kami support dengan baik dan tidak ada diperlambat,” ujarnya.
Suhardi Duka juga mengatakan bahwa bapak Menteri KKP sangat memperhatikan Masyarakat terutama bagi semua Budidaya yang berhubungan dengan bidangnya.
Usai kegiatan, Menteri KKP beserta Rombongan lalu menuju dan meninjau Tambak Udang Vaname PT Manakara Sakti Abadi (By Car) di Desa Sarjo, Kec. Sarjo Kab. Pasangkayu kemudian bertolak ke ibukota.